
Ilustrasi mata uang rupiah. Sumber: Bank Indonesia
BisnisLife.com – Selepas tahun baru, perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah ditutup Rp16.190 per dolar AS.
Bank Indonesia memberikan informasi nilai Rupiah berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini.
Berikut perkembangan nilai tukar Rupiah:
Perkembangan Nilai Tukar 30 Desember – 3 Januari 2025
Pada akhir hari Kamis, 2 Januari 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.190 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,97%.
- DXY[1] menguat ke level 109,39.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke 4,559%.
Pada pagi hari Jumat, 3 Januari 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.200 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun ke 6,95%.
Aliran Modal Asing (Minggu I Januari 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 2 Januari 2025 sebesar 78,00 bps, naik dibanding dengan 27 Desember 2024 sebesar 75,51 bps.
- Berdasarkan data transaksi 30 Desember 2024 – 2 Januari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp1,08 triliun, terdiri dari beli neto Rp0,32 triliun di pasar saham, beli neto Rp1,94 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp1,17 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 31 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp15,74 triliun di pasar saham, Rp34,59 triliun di pasar SBN dan Rp161,99 triliun di SRBI.
- Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d 2 Januari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp0,56 triliun di pasar saham, jual neto Rp0,20 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,28 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Untuk artikel lainnya, lihat terus BisnisLife.com dan Instagram BisnisLife.