Web3 Week Asia 2025 Gaet 5.000 Peserta, Momentum Indonesia Menuju Pusat Ekosistem Blockchain Asia. (Foto: Web3)
Jakarta, bisnislife.com — Gelaran tahunan Web3 Week Asia kembali digelar di Jakarta pada 20–21 November 2025. Selama dua hari, lebih dari 5.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai mahasiswa, pengembang, investor, hingga pelaku industri digital memadati acara yang diklaim sebagai konferensi blockchain dan Web3 terbesar di kawasan Asia.
Angka ini disebut menjadi catatan baru penyelenggaraan dan mempertegas posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekosistem blockchain paling agresif di kawasan.
Hadir sebagai pembicara utama, Dandy Yudha Feryawan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kalimasada selaku Co-Founder Akademi Crypto. Dukungan juga datang dari tokoh publik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) serta lebih dari 40 pembicara profesional dari dalam dan luar negeri.
“Penyelenggaraan tahun ini menegaskan bahwa ekosistem digital, khususnya Web3, membutuhkan kolaborasi lintas sektor agar dapat tumbuh dan memberi manfaat,” ujar Alex J. Rumondor selaku pendiri Web3 sekaligus penyelenggara acra Web3 Week Asia.
Antusiasme serupa datang dari para sponsor dan mitra ekosistem. CEO EDENA Capital Nusantara, Wook Lee (Kevin), menilai acara ini menjadi titik temu penting antara edukasi, industri, dan pasar.
Baca Juga: Pengamat: Industri Asuransi Bersiap Tumbuh Pesat di 2026
“Web3 Week Asia berhasil membangun relasi serta memfasilitasi edukasi yang dibutuhkan, baik untuk pemula maupun pelaku industri yang ingin memperdalam kompetensinya,” kata Kevin dalam keterangan tertulisnya yang diterima bisnislife.com, Jumat, 28 November 2025.
Di balik suksesnya acara ini, empat pendiri Web3 Week Asia: Alex J. Rumondor, Andreas Tobing, Jodi Kalim, dan Muhammad Rofiq menyebut bahwa tujuan utama penyelenggaraan bukan sekadar konferensi, tetapi membangun generasi baru talenta digital berbasis blockchain.
Lebih lanjut, dalam sambutannya, Alex menyebut Indonesia memiliki modal kuat untuk menjadi pusat Web3 global.
“Indonesia adalah powerhouse Web3 di Asia. Potensi talenta dan tingkat adopsi masyarakat sangat besar. Yang dibutuhkan sekarang adalah edukasi yang sistematis dan akses yang terbuka,” ujarnya.
Alex juga mengungkap awal perjalanan Web3 Week Asia berangkat dari roadshow kampus yang kini telah menjangkau universitas besar, termasuk UI, BINUS University, Universitas Tarumanagara, UGM, ITS Surabaya, Universitas Ciputra, Universitas Gunadarma, dan sejumlah kampus lain yang terus bertambah seiring ekspansi.
Sebagai bentuk lanjutan komitmen pengembangan ekosistem, Web3 Week Asia tahun ini juga menggandeng Kuningan City dalam penyelenggaraan program edukasi kripto berskala nasional yang berlangsung pada Oktober 2025.
Kolaborasi ini diharapkan memperkuat fondasi industri blockchain yang lebih sehat, berkelanjutan, dan informatif bagi investor maupun masyarakat luas.
