Bank Indonesia Bangun Kantor 7 Hektare di IKN
BisnisLife.com – Bank Indonesia membangun kantor di Ibu Kota Nusantara ‘IKN’ seluas 7,03 hektar.
Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo bersama Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada hari ini (2/11) melakukan peletakan batu pertama.
Hal ini sebagai tanda dimulainya pembangunan kantor pusat Bank Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa keberadaan Gedung Perkantoran Bank Indonesia ini di IKN dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, dunia usaha dan investor.
Karena otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran telah ada dan siap mendukung pembangunan IKN, siap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di IKN.
BACA:
Pemerintah Keluarkan Peraturan Industri Hilirisasi
Daya Beli Menurun, Industri Menahan Produksi
Perekonomian Dunia Tidak Menentu Industri Indonesia ke Imbas
Ground Breaking ini membuktikan kesungguhan, komitmen, dan kesiapan kita untuk membangun IKN menjadi ibu kota yang berkelas dunia.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur BI menyampaikan bahwa sesuai dengan mandat Undang-Undang Bank Indonesia No.23 Tahun 1999.
Sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, BI adalah lembaga negara yang berkedudukan di Ibu Kota Negara.
Selain itu, UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dan Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara.
Mengamanatkan BI untuk berpindah kedudukan serta menjalankan tugas, fungsi, dan peran di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahap I Tahun 2022-2024.
Dalam hal ini, Bank Indonesia telah mendapatkan penetapan pengalokasian lahan seluas 7,03 hektar.
Hal ini sesuai Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.167 tanggal 15 September 2023.
Dan memperoleh perizinan Pembangunan Gedung Perkantoran Bank Indonesia di Ibu Kota Nusantara.
Untuk itu kami berharap, sinergi dan dukungan tersebut dapat semakin kuat terjalin dalam mengawal kepindahan Ibu Kota Negara ke IKN.
Guna mewujudkan kota berkelanjutan di dunia dan penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.
Peresmian pembangunan kompleks perkantoran Bank Indonesia di IKN dilaksanakan guna mendukung program pengembangan IKN yang dilakukan pemerintah.
Serta dimaksudkan untuk mendukung kepentingan perekonomian nasional yang berkesinambungan.
Dengan operasional BI di IKN yang lebih dekat dengan Pemerintah serta lembaga lain.
BI sebagai bagian dari kebijakan ekonomi nasional akan lebih mudah dan optimal dalam melakukan sinergi dan koordinasi dalam menjalankan tugas di bidang moneter.
Selain itu, makroprudensial dan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Rancangan Gedung Perkantoran Bank Indonesia di IKN mencerminkan peran, filosofi, dan Nilai Strategis Bank Indonesia.
Serta memperhatikan aspek harmony in unity yang mencakup unsur iconic and futuristic, smart and green building.
Selain itu, tetap mempertimbangkan nilai lokal (local values) sehingga selaras dengan konsep pembangunan IKN Nusantara yang menerapkan konsep smart forest city.
Fisik gedung ini nantinya akan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yang selaras dengan kesiapan infrastruktur IKN yaitu:
- Tahap I Tahun 2023-2024, Tahap II Tahun 2024-2027, dan Tahap III Tahun 2027-2031.
Desain gedung tersebut dirancang dalam representasi Burung Garuda dengan Tema Garuda Vittaraksha Rupa.
Di mana Vitta berarti Kekayaan/Kesejahteraan dan Raksha berarti Penjaga.
Makna Garuda Vittaraksha Rupa sejalan dengan peran Bank Indonesia sebagai penjaga stabilitas makroekonomi untuk pertumbuhan yang berdaya tahan.
Filosofi ini mewakili spirit Transformasi Bank Indonesia dalam mengawal Perekonomian Nasional yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Bangsa Indonesia.
Bank Indonesia optimis pembangunan dapat berjalan sesuai target dan bermanfaat optimal bagi masyarakat umum.
Dengan dukungan pemulihan ekonomi yang terus berlangsung dan kondisi makroekonomi yang terus menguat.
Gedung tersebut merupakan bagian dari investasi bukan hanya bagi Bank Indonesia, tetapi juga bagi nasional untuk menjaga perekonomian secara berkesinambungan.