Skip to content
BisnisLife.com

BisnisLife.com

Info Bisnis & Lifestyle Terpercaya

Primary Menu
  • HOME
  • News
    • Pemerintahan
    • Pendidikan
  • bisnis
    • Industri
    • Bank
    • Finansial
    • Asuransi
    • Telko
    • UMKM
  • BUMN
  • Teknologi
  • Properti
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • TOKOH
  • Lifestyle
    • Selebritas
    • Beauty
    • Food
    • Komunitas
  • Showbiz
    • FILM
    • Musik
  • Travel
  • Hotel
search
  • Bisnis

Tanggapan Kemenperin kepada World Bank Tentang Hilirisasi CPO

Irfan Laskito 11 Oktober 2024
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menanggapi world bank program kemenperin

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Sumber: Kemenperin.

BisnisLife.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menanggapi World Bank tentang dinamika kondisi ekonomi Indonesia.

Pemerintah RI melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, memacu pertumbuhan ekonomi nasional ke level 6-8 persen.

Sebagai salah satu upayanya, Pemerintah menetapkan kebijakan pengembangan 10 industri prioritas, di antaranya bagi industri agro.

Pengembangan tersebut antara lain dilakukan melalui strategi hilirisasi yang ditujukan untuk memperdalam struktur industri dari hulu ke hilir.

Serta didasarkan pada ketersediaan sumber daya alam yang melimpah.

Salah satu komoditas yang berhasil dioptimalkan potensi ekonominya melalui hilirisasi adalah kelapa sawit.

Pada komoditas kelapa sawit, perkembangan jumlah/jenis produk turunan yang dapat dihasilkan oleh industri dalam negeri meningkat dari 48 jenis di tahun 2011, menjadi sekitar 200 jenis di tahun 2024.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan:

“Hal ini tentunya meningkatkan kompleksitas produk nasional secara signifikan.”

“Di samping itu, Indonesia juga tercatat sebagai negara pertama yang mengimplementasikan B30 di dunia, dan akan terus kita tingkatkan menjadi B40, bahkan kita harapkan dapat mencapai B100 di masa yang akan datang.”

Ia mengatakan pada Peluncuran Buku “Hilirisasi Sawit, Cegah Middle Income Trap” oleh Saleh Husin di Pusat Industri Digital (PIDI) 4.0 Jakarta, Rabu (9/10).

Pernyataan Menperin tersebut sekaligus menanggapi pemberitaan sebuah media nasional yang mengutip Chief Economist World Bank untuk Kawasan Asia Pasifik Aaditya Mattoo.

Pemberitaan tentang dinamika kondisi ekonomi Indonesia masih sangat bergantung pada fluktuasi siklus harga komoditas dunia, khususnya batubara dan minyak kelapa sawit.

Menperin menjelaskan, ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap fluktuasi harga minyak kelapa sawit tidak terlalu besar karena hilirisasi di sektor kelapa sawit sudah dalam sekali.

Fluktuasi harga komoditas ini memang berpengaruh, tapi tidak terlalu signifikan.

Pernyataan Mattoo yang juga dikutip adalah bahwa kebijakan restriksi impor yang masih cukup ketat untuk beberapa komoditas.

Dan produk menyebabkan sektor manufaktur Indonesia belum cukup kuat untuk menopang perekonomian Indonesia di saat siklus harga komoditas melandai.

Menperin menyampaikan, hal tersebut juga kontradiktif, karena restriksi impor diterapkan sebagai affirmative action untuk melindungi industri dalam negeri.

“Restriksi impor tidak melulu salah, tapi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah RI adalah pengetatan impor untuk barang-barang jadi.”

“Kami tidak pernah mempunyai kebijakan merestriksi impor bahan baku karena penting sekali bagi industri dalam negeri dan juga meningkatkan daya saing.”

“Tujuan kebijakan restriktif tersebut untuk melindungi industri dalam negeri sekaligus meningkatkan daya saingnya dipasar global.”

“Terbukti bahwa sewaktu pasar global lesu karena pandemi Covid-19 dan terjadinya konflik global.”

“Pasar domestik yang diisi oleh produk manufaktur menjadi penopang dan game changer bagi perekonomian Indonesia,” tegas Menperin.

Selain bertujuan melindungi industri dalam negeri pengetatan impor juga diharapkan meningkatkan kinerja manufaktur dan menopang perekonomian Indonesia.

“Negara lain saja semakin memperketat masuknya produk-produk negara lain, masa kita malah melonggarkannya,” Menperin berkomentar.

Agus juga menyatakan, dari pengamatannya, laporan World Bank dimaksud tidak menyinggung soal fluktuasi harga komoditas dan kebijakan restriksi impor.

Karenanya, ia menganggap aneh kutipan media nasional tersebut.

Hilirasi yang dijalankan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo berhasil melepas ketergantungan ekonomi indonesia dari gejolak harga komoditas dunia.

Buktinya, nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya pada 2023 mencapai USD28,45 Miliar atau meliputi 11,6 persen dari total ekspor nonmigas.

Dengan ratio ekspor bahan baku (CPO/CPKO) dgn produk olahan (processed palm oil) 10,25% : 89,75%.

Industri ini juga menyerap 16,2 juta tenaga kerja langsung serta tidak langsung. hal ini menunjukkan betapa pentingnya hilirisasi kelapa sawit yang bisa menjawab tantangan untuk keluar dari middle income trap.

Berdasarkan data nilai PDB nasional Triwulan II tahun 2024 yang tercatat mencapai Rp.5,536 Triliun.

Diperkirakan kontribusi sektor industri pengolahan kelapa sawit dan turunannya mencapai 3,5 persen.

“Artinya, nilai ekonomi sektor sawit pada Triwulan II-2024 mencapai Rp193 Triliun.”

“Pada akhir tahun 2024 nanti, magnitude ekonomi basis kelapa sawit diperkirakan mencapai Rp775 Triliun per tahun,” jelas Menperin.

Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam dan pasar domestik yang besar, Indonesia selalu memiliki potensi besar menjadi negara industri maju dunia.

Untuk itu, perlu sinergi dengan para stakeholder, mulai dari:

  • Penyusunan kebijakan industri dan perdagangan, penguatan rantai pasok, pembinaan SDM, fasilitasi pembiayaan, hingga pengembangan riset dan teknologi.

Dengan demikian pada akhirnya sektor industri nasional diharapkan benar-benar mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional yang kuat.

Dan berhasil menghantarkan Indonesia pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan.

Untuk artikel lainnya, lihat terus BisnisLife.com dan Instagram BisnisLife.

Continue Reading

Previous: Pasar Industri Kemasan Terus Melebar
Next: Beli 2 Tiket Konser FireHouse Dapat 3 Tiket

berita terkait

Singapore Airlines A350-900 Tata Singapore Airlines
  • Bisnis

Kerja Sama Singapore Airlines dan Garuda Indonesia

Irfan Laskito 3 Agustus 2025
Sabana Group Gandeng Sahabat Yatim Luncurkan Program Kolaborasi Kemuliaan, Fokus pada Pemberdayaan Yatim dan Pendidikan Kewirausahaan
  • Bisnis
  • UMKM

Sabana Group Gandeng Sahabat Yatim Fokus pada Pemberdayaan Yatim & Pendidikan Kewirausahaan

Rudi A 2 Agustus 2025
Image
  • Bisnis

MetroTrans 2025, Platform yang Mendorong Inovasi dan Kolaborasi Sektor Kereta Api Perkotaan

Shinta Wulandari 2 Agustus 2025

Highlights

Swiss-Belresort Dago Heritage
  • Hotel

Menikmati Kuliner di Swiss-Belresort Dago Heritage Bandung

Irfan Laskito 19 Agustus 2025
IMG-20250818-WA0007
  • Hotel

Basejam Siap Guncang Panggung Sunset Pool Dinner di Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum

Irfan Laskito 18 Agustus 2025
Paramount Land Luncurkan ‘Grand Boulevard Aniva’ Tahap ke-6 di Gading Serpong
  • Properti

14 Unit ‘Grand Boulevard Aniva’ Tahap ke-6 Diluncurkan Paramount Land

Irfan Laskito 15 Agustus 2025
sea bank
  • Bank
  • EDITOR PICK

SeaBank Hadirkan Pesta Untung 2025 Berhadiah BYD Sealion

Ochi April 12 Agustus 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Social Media
  • Rate Card
  • Kebijakan Privasi
Copyright ©BisnisLife All rights reserved. | MoreNews by AF themes.
Go to mobile version