Petani Program SMILE Terima Sertifikat RSPO
BisnisLife.com – The Smallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment ‘SMILE’ mengumumkan koperasi ketiganya yang menerima Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil ‘RSPO’.
Sertifikat diberikan pada pertemuan RT RSPO 2023 di Jakarta, dengan demikian menghasilkan total sejumlah 628 petani swadaya.
Petani memainkan peran penting dalam sektor kelapa sawit di Indonesia dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total produksi minyak kelapa sawit negara.
Namun, mereka menghadapi banyak tantangan dalam memenuhi kriteria keberlanjutan yang ketat sambil berupaya meningkatkan produksi.
Karena jumlah petani swadaya saat ini kurang dari 20 persen dari total petani yang bersertifikat, maka tantangannya jelas.
Menyadari pentingnya mengatasi kesulitan ini, Apical, Asian Agri, dan Kao bermitra untuk meluncurkan Program SMILE.
Program SMILE memainkan peran yang sangat penting dalam komitmen keberlanjutan Asian Agri dan Apical pada tahun 2030 untuk menuju pertumbuhan inklusif.
BACA:
13 Ruas Jalan Tol Telah Beroperasi di Penghujung 2023
Harga Properti Pasar Primer Meningkat
Siap-siap, Bayar Tol akan Gunakan Sistem MLFF
PUPR Selesaikan Pembangunan Jalan Tol Sepanjang 217,8 Km
Hadapi tantangan dalam meraih sertifikat RSPO
Melalui Program SMILE, petani swadaya seperti Sutoyo, ketua Asosiasi Petani Sawit Swadaya Anugrah di Indragiri Hulu, Provinsi Riau, yang bertanggung jawab atas 238 anggota.
Dengan total lahan budidaya lebih dari 571 hektare, telah mendapatkan bimbingan dan dukungan dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan.
Koperasi Sutoyo telah mengatasi rintangan besar dalam meraih sertifikasi RSPO, yang merupakan bukti komitmen dan pendampingan yang diberikan oleh program ini.
Ivan Novrizaldie, Sustainability Head Asian Agri, saat jumpa pers di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (22/11/2023), mengatakan:
“Kisah Sutoyo memberikan contoh kekuatan kolaborasi dan motivasi bersama yang pantang menyerah.”
“Dengan tekad yang teguh, Sutoyo dan koperasinya menerapkan praktik berkelanjutan, mengatasi tantangan audit, dan meraih Sertifikat RSPO.”
Sutoyo menjelaskan bahwa perjalanannya tidak mudah pada awalnya, karena banyak anggotanya yang tidak memahami keberlanjutan.
“Upaya pendampingan yang dilakukan oleh team dari program SMILE sangat luar biasa, membantu dan membimbing anggota dalam setiap tantangan yang mereka hadapi.”
“Dan memberikan solusi terbaik untuk membuat pelatihan dan audit dapat dicapai,” tutur Sutoyo.
Keberlanjutan tanggung jawab bersama
“Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama dan dengan memupuk inklusivitas, kita dapat membuat perbedaan.”
“Dan satu-satunya solusi adalah melalui kepercayaan yang kuat dan semangat kolaborasi,” kata Bremen Yong, Director of Sustainability Apical Group.
“Program SMILE bukan hanya sekadar dampak positif yang telah kami capai.”
“Namun juga upaya kolaboratif yang dipupuk di seluruh rantai pasokan,” kata Bremen Yong.
RSPO Memberikan Dukungan Program SMILE
Sementara RSPO mendorong dan mendukung sepenuhnya kolaborasi SMILE antar pelaku rantai pasok kelapa sawit dalam peningkatan kapasitas petani swadaya di Indonesia.
Guntur Cahyo Prabowo, RSPO Head of Smallholders Programme Indonesia, mengatakan:
“Inisiatif terdepan ini menawarkan model bisnis yang signifikan yang berkontribusi terhadap aspirasi kolektif kami.”
“Dalam memberdayakan petani untuk meningkatkan penghidupan.”
“Dan meningkatkan inklusi petani swadaya untuk mencapai minyak sawit berkelanjutan sepenuhnya.”
Saat Program SMILE memasuki fase ketiga, program ini tetap berkomitmen pada misi memberdayakan petani swadaya.
Dan mendorong praktik berkelanjutan di industri kelapa sawit Indonesia.
Melalui pendampingan, pelatihan, dan kolaborasi yang berkelanjutan, program ini bertujuan untuk mengangkat lebih banyak koperasi.
Hal ini memungkinkan mereka mencapai Sertifikasi RSPO dan berkontribusi pada sektor minyak sawit yang berketahanan dan berkelanjutan.