Bisnis

Pemerintah Dorong Kualitas Terbaik Produk Indonesia untuk Ekspor

BisnisLife.com – Kementerian Perindustrian ‘Kemenperin’ terus mendukung industri dalam negeri agar produk-produk specialty atau kualitas terbaik Indonesia dapat di ekspor.

Hal ini karena Indonesia dianugerahi sumber daya hayati yang melimpah, seperti:

  • Kopi, teh, buah, dan kakao, Indonesia perlu mengembangkan potensi tersebut melalui industri pengolahan dalam negeri dengan meningkatkan nilai tambah (value added) yang berorientasi ekspor.

Beberapa subsektor industri tersebut antara lain industri pengolahan kakao/cokelat, industri teh, industri pengolahan buah, industri kopi hingga industri pengolahan susu.

Istilah specialty merujuk pada produk dengan kualitas terbaik, yang dapat diukur berdasarkan parameter tertentu seperti aroma dan rasa.

Dan tentunya diproses dengan standar dan ketentuan khusus.

Standar kualitas yang tinggi memunculkan siklus produk premium, yang di dalamnya melibatkan berbagai pihak mulai dari:

  • Petani selaku penyedia bahan baku, distributor, roaster, barista, dan end customer, yang saling menjaga kualitas produk pada setiap tahapannya.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan:

“Salah satunya upaya untuk mengakselerasi konsumsi produk-produk ini adalah dengan menghadirkan produk-produk specialty di tengah masyarakat.”

“Kegiatan semacam ini dapat mendorong tingkat konsumsi dan permintaan masyakarat terhadap produk-produk premium.”

Hal ini ia ucapkan dalam sambutannya ketika membuka Business Matching dan Pameran Produk Olahan Kopi, Teh, Kakao, Buah dan Susu dengan tema “Specialty Indonesia” di Jakarta, Selasa (5/8).

Kegiatan Business Matching dan Pameran ini dilaksanakan untuk menunjukkan kemampuan industri dalam negeri.

Dan untuk memperkenalkan produk-produk specialty Indonesia kepada pasar dan konsumen potensial yang belum dieksplorasi secara optimal.

Serta untuk menarik minat masyarakat luas termasuk stakeholder terkait, sehingga tingkat konsumsi dan permintaan juga semakin meningkat.

BACA:

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa dalam tren global, terjadi peningkatan menuju fase konsumen yang lebih fokus pada konsep produk berkualitas tinggi.

Dan diproses secara sustainable (berkelanjutan) dengan teknologi terkini.

“Sebagai contoh, pada pameran specialty Coffee Expo (SCE) yang telah dilaksanakan pada April, 2024 di Amerika Serikat.”

“Sebanyak 12 pelaku industri kopi specialty Indonesia ikut mempromosikan produk kepada mitra potensial dari berbagai negara, dengan potensi transaksi sebesar USD27,1 juta,” tambah Agus.

Menperin mengharapkan, dari pelaksanaan Business Matching dan Pameran ini bisa lahir lebih banyak kolaborasi antara pelaku usaha produk specialty Indonesia dengan pelaku bisnis pengguna.

Seperti hotel, restaurant, dan retailers internasional sehingga brand image produk specialty Indonesia dapat semakin mendunia.

Sejalan dengan harapan Menperin, dalam rangkaian kegiatan tersebut, telah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

MoU antara PT. Karya Bali Indah dan Grand Hyatt Bali serta antara Pipiltin Cocoa dan Raffles Hotels yang disaksikan oleh Menperin dan Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin.

Dalam laporan penyelenggaraannya, Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika menyampaikan:

“Acara Business Matching dan Pameran Produk Artisan Indonesia Kopi, Teh, Kakao, Buah dan Olahan Susu merupakan upaya membuka peluang pengembangan usaha.”

“Peningkatan daya saing industri dalam negeri, serta memperkenalkan produk-produk specialty Indonesia kepada pasar-pasar alternatif yang belum dieksplorasi secara optimal sebelumnya.”

Irfan Laskito

Recent Posts

BAIK ART, SUN Contemporary, dan Galeri Gajah Hadir di Marina Bay Sands pada 17-19 Januari 2025

BisnisLife.com - ART SG, pameran seni internasional terkemuka Singapura dan Asia Tenggara, akan menampilkan 106…

21 jam ago

Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi

BisnisLife.com - Pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19…

22 jam ago

OCA Indonesia, Solusi Modern untuk Hubungan Lebih Personal dengan Pelanggan

BisnisLife – Dalam era digital yang serba cepat, hubungan antara pelanggan dan brand tidak lagi…

24 jam ago

Satu Tahun Bank Saqu, Nasabah Hampir 2 Juta Pengguna

BisnisLife.com - Memasuki satu tahun perjalanan, Bank Saqu, berhasil mencatatkan pencapaian positif dengan jumlah nasabah…

1 hari ago

Barang Tertinggal di KAI Senilai Lebih dari Rp11 Miliar

BisnisLife.com - KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan…

1 hari ago

Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD 2,48 Miliar

BisnisLife.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus…

1 hari ago

This website uses cookies.