Industri

Pemerintah Berusaha Tingkatkan Industri Furnitur Dalam Negeri

BisnisLife.com – Kementerian Perindustrian ‘Kemenperin’ terus berupaya meningkatkan daya saing dan memperluas pasar industri furnitur dalam negeri.

Apalagi, Indonesia memiliki potensi dan peluang besar untuk pengembangan industri furnitur dalam negeri.

Hal ini karena didukung dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah serta sumber daya manusia (SDM) terampil dan kreatif.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/11), mengatakan:

“Untuk memacu industri furnitur, Kemenperin memiliki Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) di Kendal.”

“Yang selama ini fokus menempa SDM di sektor tersebut agar menjadi kompeten, siap kerja dan kreatif.”

Menperin memberikan apresiasi kepada Polifurneka Kedal yang sukses menggelar FurneCraft Expo ketiga kalinya di Gedung Oudetrap Kawasan Kota Lama Semarang pada 7 – 10 November 2024.

Ajang tahunan ini hadir dalam tampilan lebih artistik, dengan dilengkapi suguhan hiburan dan talkshow.

Pameran ini merupakan hasil kerja sama antara Polifurneka Kendal dengan Dinas Perindustrian Kota Semarang.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, mengatakan:

“Kegiatan yang dilaksanakan Polifurneka Kendal ini merupakan wujud nyata kolaborasi dari pemerintah, pelaku industri, dan akademisi untuk mendukung pengembangan SDM industri furnitur.”

Selama ini, Polifurneka Kendal telah menerapkan konsep pendidikan melalui sistem ganda (dual system), sehingga para lulusannya menjadi terampil dan siap kerja.

Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Semarang, Bambang Rudi Hartono menyampaikan, pentingnya peran pemerintah dalam mendukung kemajuan industri di Kota Semarang.

Ia juga menekankan krusialnya transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi untuk membangun Kota Semarang yang lebih maju dan berdaya saing.

“Mari seluruh jajaran pemerintah untuk bertransformasi menjadi pelayan masyarakat yang aktif mendukung potensi lokal.”

“Seperti industri furnitur, batik warna alam, kuliner khas Semarang, dan industri logam,” tutur Bambang.

Mengusung tema “Bring Back Culture with Innovative Furniture”, FurneCraft Expo 2024 bertujuan untuk mengenalkan kembali tradisi furnitur ke inovasi yang baru.

Mengulang kesuksesan FurneCraft Expo pada tahun sebelumnya, pameran ini dihadiri oleh ribuan pengunjung dari dalam maupun luar negeri.

Sehingga membuka peluang pasar baru bagi pelaku UKM, untuk meningkatkan penjualan sekaligus membuka kesempatan.

Dan mempertemukan antara pelaku industri dengan para buyer potensial melalui business matching yang disediakan oleh panitia.

Ajang FurneCraft Expo 2024 juga bertujuan memberikan inspirasi bagi pelaku industri, desainer, dan masyarakat umum, dalam menginovasi produk yang tidak hanya fungsional dan estetik.

Tetapi juga tidak meninggalkan sentuhan tradisional. Selama pameran berlangsung, pengunjung dapat melihat langsung dan merasakan kualitas produk furnitur yang dipamerkan.

Gelaran FurneCraft Expo 2024 ini didukung:

  • Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO),
  • Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI),
  • Para desainer mebel yang tergabung dalam Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI),
  • Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) serta mitra industri furnitur dari Polifurneka Kendal.

Alfani Risman selaku Pembantu Direktur III Polifuneka Kendal, mengatakan:

“Pameran ini bukan hanya sekedar ajang untuk pameran furnitur, tetapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan bisnis serta pengalaman para UKM khususnya di bidang furnitur.”

Adapun exhibitor yang berpartisipasi dalam Furnecraft Expo 2024 di antaranya:

  • Bank Indonesia,
  • Annora Javantica,
  • Zhyt Living,
  • Kertasive,
  • PT Dian Adi Furni,
  • Fajar Indah Furniture,
  • Business Lounge,
  • CV Duta Niaga Chemindo,
  • Inkubator Bisnis,
  • Flatter Media,
  • Smart Connected,
  • Solution Sea Pty Ltd,
  • Milan,
  • Polifurneka Kendal yang memamerkan hasil karya tugas akhir mahasiswanya.

Pameran ini pun memberikan pengalaman pengunjung untuk tidak hanya menyaksikan, tetapi juga merasakan langsung perpaduan antara seni budaya dan fungsi modern dalam setiap produk.

Dukungan dari berbagai pihak memberikan inspirasi bagi desainer, produsen, dan masyarakat luas untuk menciptakan karya yang mampu bersaing secara global, namun tetap mempertahankan identitas budaya Indonesia.

Untuk artikel lainnya, lihat terus BisnisLife.com dan Instagram BisnisLife.

Irfan Laskito

Recent Posts

BAIK ART, SUN Contemporary, dan Galeri Gajah Hadir di Marina Bay Sands pada 17-19 Januari 2025

BisnisLife.com - ART SG, pameran seni internasional terkemuka Singapura dan Asia Tenggara, akan menampilkan 106…

17 jam ago

Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi

BisnisLife.com - Pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19…

18 jam ago

OCA Indonesia, Solusi Modern untuk Hubungan Lebih Personal dengan Pelanggan

BisnisLife – Dalam era digital yang serba cepat, hubungan antara pelanggan dan brand tidak lagi…

19 jam ago

Satu Tahun Bank Saqu, Nasabah Hampir 2 Juta Pengguna

BisnisLife.com - Memasuki satu tahun perjalanan, Bank Saqu, berhasil mencatatkan pencapaian positif dengan jumlah nasabah…

22 jam ago

Barang Tertinggal di KAI Senilai Lebih dari Rp11 Miliar

BisnisLife.com - KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan…

1 hari ago

Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD 2,48 Miliar

BisnisLife.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus…

1 hari ago

This website uses cookies.