
Foto: Awang Darmawan
Bisnislife.com – Para relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Bekasi mengikuti pelatihan bertema `Manfaat Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) dalam Memperkuat Kapasitas Relawan Menghadapi Bencana.`
Ini adalah bagian dari upaya meningkatkan kapasitas dan kesiap-siagaan menghadapi situasi darurat di masyarakat.
Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari ini bertujuan untuk menambah wawasan dan memperkuat pengetahuan para relawan dalam menghadapi bencana, sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan di antara mereka.
“Intinya, kegiatan ini untuk mempertajam pemahaman para relawan, memperkuat apa yang sudah mereka miliki, baik dari sisi teknis maupun mental, agar siap menghadapi bencana. Selain itu, relawan juga diajak memahami peran ZIS sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam mendukung masyarakat terdampak bencana,” ujar Ketua FPRB Kota Bekasi, Abdul Haris, ditemui di Situ Rawa Gede, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (8/8).
Dalam pelatihan ini, para relawan mendapatkan edukasi tentang pentingnya peran ZIS dalam mendukung kegiatan kemanusiaan, terutama bagi masyarakat dhuafa dan korban bencana.
ZIS dinilai sebagai instrumen pemberdayaan yang tidak hanya bermanfaat secara sosial, tetapi juga memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi masa krisis.
Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kota Bekasi, turut ambil bagian dalam pelatihan ini melalui program Baznas Tanggap Bencana (BTB), yang selama ini aktif bekerja sama dengan berbagai pihak seperti BPBD, FPRB, BNPB, serta lembaga-lembaga lainnya dalam penanganan bencana dan pemulihan pascabencana.
Pentingnya Mitigasi
Melalui pelatihan ini, diharapkan para relawan tidak hanya meningkatkan kapasitas diri, tetapi juga mampu menularkan ilmu yang diperoleh ke masyarakat.
“Selama ini masyarakat masih kurang memahami pentingnya mitigasi. Ketika terjadi bencana, banyak yang masih panik karena tidak tahu harus berbuat apa. Melalui relawan, edukasi tentang mitigasi kebencanaan dapat terus disosialisasikan, sehingga masyarakat lebih siap secara mental dan fisik, terutama dalam menghadapi bencana seperti banjir,” tambah Abdul Haris.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara relawan dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang tangguh bencana, serta mengedepankan peran aktif setiap individu dalam kesiapsiagaan bencana.
Hal ini didasarkan Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 400.09.10/Kep.448-BPBD/VII2025 Tentang Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Cuaca Ekstrem dan Tanah Longsor di Daerah Kota Bekasi Tahun 2025.
Baca artikel dan video menarik lainnya di website BisnisLife.com dan Youtube BisnisLife.