BisnisLife.com – Indonesia melalui Kemenparekraf kembali hadir menyapa pasar India dengan berpartisipasi pada Outbound Travel Mart (OTM).
Event ini diadakan pada 8-10 Februari 2024 di Jio World Convention Centre, Mumbai.
Menparekraf Sandiaga Uno, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (07/02/2024), menjelaskan bahwa jumlah kunjungan wisman asal India pascapandemi terus menunjukkan tren positif.
India menempati urutan ke-6 sebagai negara dengan jumlah kunjungan wisman terbanyak di Indonesia dan urutan ke-2 di Bali (setelah Australia) pada periode 2023.
India merupakan salah satu pasar wisatawan mancanegara (wisman) yang potensial untuk Indonesia.
Artinya, jumlah wisman India tahun 2023 ini mengalami peningkatan hingga 148 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama (Januari-November 2022).
“Untuk strategi promosi internasional, kami berfokus melakukan promosi pada pasar wisata utama kami, termasuk India dengan pertumbuhan kunjungan wisman ke Indonesia yang luar biasa.”
“Peningkatan jumlah wisman ini juga diikuti dengan penambahan lama tinggal wisatawan, sehingga akan membuka lebih banyak peluang usaha khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.”
“Serta menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas”, kata Sandiaga.
OTM Mumbai merupakan pameran pariwisata yang berfokus pada outbound travel.
Partisipasi ini merupakan kegiatan promosi pertama Kemenparekraf di India pada 2024.
Hal ini sebagai bentuk konsistensi Kemenparekraf dalam mempromosikan 5 Destinasi Super Prioritas (DSP).
Dua industri pariwisata yang berpartisipasi sebagai official partner Paviliun Wonderful Indonesia di OTM 2024 yaitu Marriott Indonesia dan Atlas Beach Club.
Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan 25 pelaku industri pariwisata terpilih, terdiri dari travel agent/tour operator, DMC, hotel, restoran, dan atraksi wisata.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menyampaikan bahwa saat ini Bali masih menjadi top of mind.
Untuk bagi wisatawan India untuk segmen keluarga, honeymoon, wedding, dan juga MICE.
Selain mempromosikan Bali dan 5 DSP, Made menambahkan pihaknya akan mempromosikan destinasi di Indonesia untuk lokasi pembuatan film (filming location) kepada pelaku industri perfilman India.
“Kita tahu bahwa industri perfilman India amat besar, dan Indonesia memiliki beragam destinasi dengan keindahan alam.”
“Dan keunikan budaya yang sangat menarik untuk bisa dijadikan sebagai lokasi pembuatan film.”
“Selain itu ekosistem yang baik juga sudah terbentuk, yaitu platform Indonesia Film Facilitation (IFFa) yang akan mempermudah akses para filmmaker India ke lokasi-lokasi menarik di Indonesia,” kata Made.
Ia menambahkan, promosi destinasi melalui film ini, diharapkan dapat memperkenalkan lebih banyak destinasi pariwisata Indonesia di India dan mendorong kunjungan wisatawan asal India ke Indonesia.
Untuk menyasar segmen luxury travel yang cukup besar di India, para pelaku industri pariwisata Indonesia juga telah menyiapkan paket wisata.
Paket di sejumlah destinasi prioritas yang sesuai dengan karakteristik luxury travelers asal India.
BisnisLife.com - ART SG, pameran seni internasional terkemuka Singapura dan Asia Tenggara, akan menampilkan 106…
BisnisLife.com - Pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19…
BisnisLife – Dalam era digital yang serba cepat, hubungan antara pelanggan dan brand tidak lagi…
BisnisLife.com - Memasuki satu tahun perjalanan, Bank Saqu, berhasil mencatatkan pencapaian positif dengan jumlah nasabah…
BisnisLife.com - KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan…
BisnisLife.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus…
This website uses cookies.