
Bisnislife.com – Ratusan warga dari empat kelurahan di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/07) siang menggeruduk kantor pengolahan RDF ( Refuse Derived Fuel ) atau pengolahan sampah menjadi batu bara.
Lokasi yang berada di kawasan Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang ini, didatangi empat warga kelurahan yang terdiri dari, Kelurahan Sumur Batu, Ciketing Udik, Bantar Gebang dan Cikiwul.
Aksi dorong-dorongan terjadi antara petugas kepolisian dan warga, saat pendemo mencoba memaksa masuk dan melakukan sweeping terhadap pekerja di lokasi.
“Kita meminta pihak TPST Bantar Gebang memperkerjakan warga sekitar Bantar Gebang,” ungkap Hapi Syaiful, warga Sumur Batu.
Ia menambahkan, “Kita jadi penonton di wilayah sendiri, sedangkan pihak TPST Bantar Gebang mencari pekerja dari Jakarta, lewat online atau yayasan.”
Sementara itu, Sanin, salah seorang warga yang pernah bekerja di lokasi, mengungkapkan dirinya hanya diberikan janji-janji akan dipekerjakan kembali setelah dirumahkan, tapi kenyataannya tidak.
“Saya dijanjikan akan bekerja lagi, tapi kenyataannya sampai sekarang tidak ada,” katanya kesal.
Diketahui, sebelumnya RDF adalah salah satu fasilitas pengolahan sampah yang menjadi bahan bakar alternatif di Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang.
Sebuah solusi yang diharapkan bisa membantu memecahkan masalah tumpukan sampah di wilayah tersebut. Inovasi RDF menjadi solusi untuk menanggulangi tumpukan sampah yang sudah overload di TPST Bantar gebang.
Dengan adanya fasilitas ini, 2.000 ton sampah dapat diolah menjadi 700 ton RDF per hari.
Rencananya, para pendemo yang berjumlah sekitar 500 orang, akan kembalikan melakukan aksi, jika pihak UPT TPST Bantar Gebang, yang saat ini dikelola Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, tidak merespon keinginan warga.
Baca artikel dan video menarik lainnya di website BisnisLife.com dan Youtube BisnisLife.