Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Sumber: Kemenperin.
BisnisLife.com – Menteri Perindustrian ‘Menperin’ Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pihaknya sangat mendukung upaya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam hal penyerapan susu dalam negeri.
Hal ini untuk mewajibkan industri pengolahan susu (IPS) menyerap susu segar dalam negeri (SSDN) dari peternak dan pengepul susu sebagai bahan baku industri.
“Langkah ini membuktikan keberpihakan pemerintah kepada para peternak rakyat.”
Menperin menjelaskan, produksi SSDN dalam negeri saat ini memenuhi kebutuhan industri pengolahan susu sebesar 20 persen atau sekitar 750 ribu ton.
Dari jumlah tersebut, sekitar 530 ribu ton bahan baku susu segar dipasok oleh Gabungan Koperasi Susu Indonesia yang terdiri dari:
Sedangkan 80 persen kebutuhan bahan baku susu masih harus dipenuhi dari impor.
Industri Pengolahan Susu Nasional mampu bertumbuh rata-rata 5 persen per tahun.
Sedangkan pertumbuhan produksi susu segar dalam negeri rata-rata 0,9 persen per tahun.
Hal ini menyebabkan sebagian besar kebutuhan susu dalam negeri dipenuhi oleh impor, karena gap antara bahan baku SSDN dan impor yang semakin besar.
“Agar gap tersebut tidak semakin besar, kami berharap kepada Kementerian Pertanian sebagai pembina peternak sapi perah untuk dapat melakukan pembinaan.”
“Dari mulai pemerahan, penyimpanan, dan penanganan agar dapat memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan industri,” kata Agus.
Menperin juga menyampaikan dukungan terhadap keikutsertaan peternak sapi perah rakyat.
Hal ini untuk ikut berpartisipasi dalam program Petani Milenial yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.
Upaya ini diharapkan dapat semakin menarik minat kaum milenial untuk terjun menjadi peternak dan penghasil susu lokal guna mencapai swasembada pangan, terutama susu.
Kemenperin selama ini aktif memfasilitasi industri untuk menyerap bahan baku susu segar yang diperoleh dari peternakan rakyat/koperasi.
Hal ini melalui program kemitraan, antara lain serapan pasokan susu segar melalui kontrak jangka panjang, pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas SSDN.
Selain itu, peningkatan sarana/prasarana rantai pasokan berupa cooling system dan digitalisasi Tempat Penerimaan Susu (TPS).
Selanjutnya, Kemenperin telah melakukan program digitalisasi dan peningkatan teknologi pada Tempat Penerimaan Susu (TPS).
Sebanyak 96 titik di Jawa Barat dan Jawa Timur pada tahun 2022-2024.
Kemenperin juga mendukung komoditas susu masuk dalam Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting).
Hal ini agar dapat diusulkan masuk dalam Neraca Komoditas.
Dan ditujukan untuk menjaga supply-demand komoditas susu nasional serta sebagai platform bagi seluruh stakeholder.
Terkait untuk bekerja bersama dalam melakukan pembinaan dan penjaminan ketersediaan SSDN untuk kebutuhan masyarakat dan sebagai bahan baku industri.
“Dengan adanya sinergi dan kerja sama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan.”
“Harapannya produktivitas dan kualitas susu dalam negeri dapat meningkat dan memenuhi kebutuhan nasional,” tutup Menperin.
Untuk artikel lainnya, lihat terus BisnisLife.com dan Instagram BisnisLife.
BisnisLife.com - Anggota KrisFlyer akan mendapatkan akses awal untuk konser Heavenly King Jacky Cheung pada…
BisnisLife.com - Maybank Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan bagi para Nasabahnya dengan memberikan nilai…
BisnisLife.com - Bank BCA bekerja sama dengan Qatar Airways memberikan diskon untuk pembelian tiket pesawat…
BisnisLife.com - Indonesia bersama Eropa sedang melakukan perjanjian perdangan yang akan selesai pada tahun 2025.…
BisnisLife.com - AirAsia memberikan diskon PPN selama libur sekolah di bulan Juni-Juli 2025. Maskapai AirAsia…
BisnisLife.com - Kementerian Perdagangan menyambut baik komitmen Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Jepang untuk mendukung…
This website uses cookies.