KTT OKI dan Pertemuan Tingkat Menteri APEC 2023
BisnisLife.com – Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bertolak ke Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) untuk melakukan pertemuan OKI dan APEC.
Keberangkatan Mendag ini dilakukan pada Jumat, (10/11) untuk melakukan kunjungan kerja pada 11—20 November 2023.
Rangkaian kunjungan kerja ini diawali dengan mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Atau Extraordinary Islamic Summit of the Organisation of Islamic Cooperation(OIC) pada Sabtu (11/11) di Riyadh, Arab Saudi.
Selanjutnya, Mendag Zulkifli Hasan akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kenegaraan memenuhi undangan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington DC, ASpada Senin (13/11).
Agenda dilanjutkan dengan menghadiri Pertemuan Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministerial Meeting/AMM) ke-34 pada 14—15 November 2023 di San Francisco, AS.
Kemudian, Mendag Zulkifli Hasan juga akan mendampingi Presiden pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC yang berlangsung pada 16—17 November 2023.
BACA:
Sektor ILMATE Lampaui Pertumbuhan Ekonomi
Transformasi Digital Wujudkan Keberlanjutan Industri
Sektor Industri Tumbuh Lampaui Pertumbuhan Ekonomi
Mendag Zulkifli Hasan akan mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya dengan menghadiri Forum Investasi Indonesia-AS yang digelar di New York pada 20 November 2023.
“Saya akan mendampingi Presiden dalam pertemuan KTT OKI di Riyadh, Arab Saudi untuk membahas situasi darurat di Palestina.
Saya juga menghadiri Pertemuan Menteri APEC dan mendampingi Presiden RI bertemu Presiden Biden,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menyatakan, kehadiran Indonesia pada AMM ke-34 untuk menunjukkan dukungan Indonesia terhadap pengembangan sistem perdagangan, khususnya di kawasan Asia Pasifik dan menjalin hubungan perdagangan yang saling menguntungkan.
“Indonesia mendukung upaya APEC dalam membangun Kawasan Asia Pasifik yang tangguh dan saling terhubung melalui upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi.”
“Indonesia akan hadir untuk membahas pendekatan ekonomi terhadap Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-13.”
“Dan upaya Ekonomi APEC dalam menerapkan reformasi perdagangan dan investasi yang berkelanjutan,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Mengusung tema prioritas “Interkoneksi, Inovasi, dan Inklusi”, APEC 2023 yang diadakandi Amerika Serikat,mengangkat beberapa topik perdagangan.
Topik tersebut antara lain:
- Ketahanan rantai pasok, Ekonomi digital, Konektivitas;
- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM);
- Perubahan iklim; serta
- Keamanan pangan, lingkungan, dan keberlanjutan.
Selain pertemuan APEC, Mendag Zulkifli Hasan yang didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono.
Dan Staf Khusus Menteri Perdagangan bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Hasibuan dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa anggota ekonomi APEC.
Topik yang akan dibahas pada pertemuan bilateral tersebut meliputi peningkatan hubungan dagang hingga implementasi kerja sama perdagangan.
Sekilas APEC
APEC adalah forum kerja sama 21 Ekonomi di lingkar Samudra Pasifik.
Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik.
Ekonomi anggota APEC terdiri atas:
- Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Chili, Filipina, Hongkong, Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan,
- Malaysia, Meksiko, Peru, Papua Nugini, Tiongkok, Rusia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Kerja sama APEC bersifat non politis dan semua keputusan yang dihasilkan berdasar pada konsensus anggotanya dan bersifat tidak mengikat (non-binding).
Pada 2022, total nilai perdagangan Indonesia ke ekonomi APEC mencapai USD 395,21 miliar atau meningkat 22,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Produk ekspor utama Indonesia ke ekonomi APEC yaitu batu bara, paduan besi (ferro-alloys, ferro-nickel), minyak sawit, lignit, dan bijih tembaga.