BisnisLife.com – Kementerian Perindustrian ‘Kemenperin’ terus mendorong peningkatan daya saing dan kemandirian industri nasional.
Salah satu upayanya adalah memacu industri dalam negeri mampu menghasilkan mesin produksi yang selama ini masih banyak berasal dari impor.
“Upaya meningkatkan kemandirian industri nasional yang ditempuh Kemenperin, antara lain adalah melalui pendirian Indonesia Manufacturing Center (IMC) di Purwakarta.”
“Langkah ini diharapkan dapat mengaselerasi penguasan teknologi dan peningkatan inovasi di sektor industri.”
Kepala BSKJI menegaskan, inisiasi pendirian IMC didasari dengan tujuan besar, bahwa Indonesia sudah harus memperhatikan machine making machine (3M) atau memproduksi mesin sendiri.
“IMC diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan industri di bidang teknologi untuk mendukung program substitusi impor.”
“Termasuk juga membantu industri kecil dan menengah (IKM) dalam mengembangkan produknya,” ujarnya.
“Acara ini menjadi momen strategis bagi pelaku industri dan pemangku kepentingan terkait untuk berkolaborasi.”
“Dan memperkuat komitmen bersama dalam mendorong standardisasi dan peningkatan kualitas produk industri di Indonesia.”
“Serta memperkenalkan IMC kepada segenap stakeholder industri khususnya klien B4T atau BBSPJIBBT,” tutur Andi.
IMC juga diharapkan dapat menjadi tempat pelatihan kebutuhan SDM industri seperti refraktori maupun insulasi.
Kepala BBSPJIBBT Junadi Marki menyampaikan, tema Tepang Taun 2024 sejalan dengan visi Kemenperin untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur di pasar ASEAN hingga global.
Selain itu menjadi perwujudan semangat BBSPJIBBT untuk menuju tingkat selanjutnya yang lebih ulung dalam memberikan pelayanan bagi industri.
“Kegiatan Tepang Taun ini sekaligus menjadi platform bagi B4T untuk memperkenalkan layanan-layanan unggulan dalam bidang sertifikasi, pengujian, dan konsultasi teknis,” ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan Tepang Taun 2024, BBSPJIBBT juga memberikan penghargaan kepada para pelanggan.
Selain itu, dilaksanakan Penandatanganan MoU antara BBSPJIBBT dengan ASEAN Center for Energy, Indonesia Digital Test House (IDTH) Kementerian Komunikasi dan Digital.
Serta Balai Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (BPAFK) Kementerian Kesehatan.
Selanjutnya, BBSPJIBBT menggelar kegiatan talkshow yang menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, mulai dari praktisi industri, akademisi, hingga pakar teknologi.
Dari sektor industri, di antaranya PT Batex Energi Mandiri, PT Nichias Rockwool Indonesia, dan PT Inovasi Solusi Transportasi Indonesia.
“Selain talkshow, juga diselenggarakan pula Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat topik diskusi mencakup peluang dan tantangan dalam penerapan standarisasi di sektor manufaktur.”
“Serta solusi inovatif untuk mendukung efisiensi dan keberlanjutan industri hingga pengembangan jalur logistik ke IMC itu sendiri,” imbuh Marki.
Untuk artikel lainnya, lihat terus BisnisLife.com dan Instagram BisnisLife.
BisnisLife.com - ART SG, pameran seni internasional terkemuka Singapura dan Asia Tenggara, akan menampilkan 106…
BisnisLife.com - Pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19…
BisnisLife – Dalam era digital yang serba cepat, hubungan antara pelanggan dan brand tidak lagi…
BisnisLife.com - Memasuki satu tahun perjalanan, Bank Saqu, berhasil mencatatkan pencapaian positif dengan jumlah nasabah…
BisnisLife.com - KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan…
BisnisLife.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus…
This website uses cookies.