Bisnis

Kemenperin Berikan DAPATI agar Produksi IKM Mete Meningkat

BisnisLife.com – Kementerian Perindustrian ‘Kemenperin’ proaktif mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar memanfaatkan teknologi modern.

Hal ini dilakukan Kemenperin untuk meningkatkan produktivitasnya secara lebih efisien.

Upaya strategis ini dijalankan melalui program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI).

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/9), mengatakan:

“Program DAPATI adalah manifestasi dari komitmen kami untuk mendorong kemajuan IKM di Indonesia.”

“Dengan pemanfaatan teknologi canggih dan bimbingan teknis, kami yakin IKM akan mencapai standar kualitas yang lebih tinggi dan memperluas kapasitas produksinya.”

Salah satu IKM yang telah merasakan manfaat program DAPATI adalah IKM Menteku di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.

IKM Menteku merupakan produsen kacang mete dan mete krispi, yang kini telah meningkatkan kapasitas produksinya.

“Kami optimistis, dengan mengoptimalkan produksi IKM, akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” ungkap Andi.”

Sebab, selama ini aktivitas sektor IKM terbukti telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, sektor IKM di Sulawesi Selatan menyumbang sekitar:

  • 30 persen dari produk domestik regional bruto (PDRB), dengan lebih dari 20.000 unit IKM yang beroperasi di provinsi tersebut.

“Secara global, sektor IKM berperan krusial dalam ekonomi, dengan sekitar 90 persen usaha di dunia termasuk dalam kategori IKM.”

“Dan mereka menyerap lebih dari 60 persen tenaga kerja non-pertanian,” imbuhnya.

Program DAPATI diluncurkan oleh Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (Pusat OPTIKJI) BSKJI Kemenperin.

Kepala Pusat OPTIKJI Bambang Riznanto mengungkapkan bahwa program DAPATI digulirkan untuk mengangkat kualitas dan kuantitas produk IKM.

Hal ini melalui penggunaan teknologi modern dan bimbingan intensif.

“Kami percaya, efisiensi produksi dan kualitas produk akan mengalami lonjakan signifikan setelah dapat program DAPATI,” ujarnya.

Program DAPATI tahun 2024 ini dirancang untuk memperkenalkan teknologi pengeringan mutakhir dan sistem kontrol otomatis di IKM Menteku.

Lanjut Bambang, dalam hal efisiensi produksi, manfaat yang diharapkan dari program ini sangat menjanjikan.

Penerapan teknologi pengeringan baru dapat mengurangi waktu pengeringan kacang mete hingga 30 persen, yang secara keseluruhan mempercepat proses produksi.

“Selain itu, sistem kontrol otomatis yang akan diterapkan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga 25 persen.”

“Memungkinkan IKM Menteku memproduksi lebih banyak dalam waktu yang sama.”

“Teknologi terbaru juga diharapkan dapat menurunkan tingkat cacat produk hingga 20 persen, yang tentunya akan meningkatkan kepuasan pelanggan,” paparnya.

Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim (BBSPJIHPMM), Shinta Virdhian menyampaikan:

  • Pihaknya sangat antusias dengan potensi yang dimiliki oleh program DAPATI untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi IKM Menteku.

“Dengan teknologi terbaru, kami berusaha membantu mereka menghadapi tantangan produksi dan memperkuat daya saing produk di pasar.”

“Program ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memajukan industri kecil dan menengah di Indonesia, dan kami percaya hasil positif dari inisiatif ini akan menginspirasi industri lainnya,” tuturnya.

Shinta menambahkan, program DAPATI ini mencakup berbagai tahap penting, mulai dari verifikasi masalah dan uji awal mutu produk.

Hingga desain dan pengujian alat pengering baru dengan sistem otomatisasi.

Pendampingan juga meliputi penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memastikan bahwa alat berfungsi sesuai standar yang ditetapkan.

“IKM Menteku sangat antusias dengan dukungan yang diberikan melalui program ini. Dengan teknologi canggih dan bimbingan dari DAPATI.”

“IKM Menteku bertekad untuk meningkatkan standar kualitas produk dan memberikan hasil terbaik kepada konsumen,” imbuhnya.

Program DAPATI diharapkan juga bukan hanya memberikan dampak positif bagi IKM Menteku, tetapi juga menjadi contoh sukses bagi pengembangan IKM di Indonesia.

Untuk artikel lainnya, lihat terus BisnisLife.com dan Instagram BisnisLife.

Irfan Laskito

Recent Posts

BAIK ART, SUN Contemporary, dan Galeri Gajah Hadir di Marina Bay Sands pada 17-19 Januari 2025

BisnisLife.com - ART SG, pameran seni internasional terkemuka Singapura dan Asia Tenggara, akan menampilkan 106…

1 hari ago

Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi

BisnisLife.com - Pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19…

1 hari ago

OCA Indonesia, Solusi Modern untuk Hubungan Lebih Personal dengan Pelanggan

BisnisLife – Dalam era digital yang serba cepat, hubungan antara pelanggan dan brand tidak lagi…

1 hari ago

Satu Tahun Bank Saqu, Nasabah Hampir 2 Juta Pengguna

BisnisLife.com - Memasuki satu tahun perjalanan, Bank Saqu, berhasil mencatatkan pencapaian positif dengan jumlah nasabah…

1 hari ago

Barang Tertinggal di KAI Senilai Lebih dari Rp11 Miliar

BisnisLife.com - KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan…

1 hari ago

Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD 2,48 Miliar

BisnisLife.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus…

2 hari ago

This website uses cookies.