Industri

Kebijakan Strategis Industri di Annual US-Indonesia Investment

BisnisLife.com – Pada The 11th Annual US-Indonesia Investment di Jakarta, Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengembangkan sektor industri.

Hal ini melalui berbagai strategi terkait Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045.

Pertemuan The 11th Annual US-Indonesia Investment ini diselenggarakan oleh Kamar Dagang Amerika Serikat dengan tema “Mapping the Legacy, Navigating the Future”.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian RI, Eko S. A. Cahyanto pada Senin 6 November 2023, menyatakan:

“Terdapat enam strategi utama untuk mendorong pertumbuhan sektor industri.”

“Pertama, pemerintah fokus pada penerapan ekonomi hijau dan sirkular untuk memungkinkan produksi industri secara berkelanjutan.”

“Kedua, upaya ditekankan pada penguatan industri dasar dan rantai nilai domestik yang masih memiliki potensi besar untuk terus ditingkatkan.”

BACA:

Selanjutnya, pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi dalam rangka mendalami struktur industri, khususnya sektor tambang, agro, dan maritim yang menjadi fokus utama.

Keempat, peningkatan kompleksitas produk industri melalui riset, inovasi, serta kolaborasi dan adopsi teknologi menjadi strategi yang ditekankan.

Selain itu, Indonesia berupaya meningkatkan kualitas faktor-faktor produksi, termasuk sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

Serta mendorong perbaikan infrastruktur konektivitas dan logistik.

“Terakhir, pemerintah terus berusaha mengintegrasikan ekosistem pendukung industri melalui pengembangan ekosistem pembiayaan.”

“Reformasi perpajakan, dan perbaikan infrastruktur yang terkait standar,” sebutnya.

Semua strategi tersebut sejalan dengan visi pembangunan industri nasional untuk menjadi negara industri yang kuat, berdaya saing tinggi secara global, dan berbasis inovasi dan teknologi.

“Ada 10 jenis industri yang menjadi prioritas, termasuk industri logam dasar, industri barang modal, serta sektor andalan seperti industri pangan dan industri alat transportasi,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia juga memfokuskan upaya pada pengamanan industri sebagai bagian dari pengamanan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kebijakan itu misalnya Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) serta insentif untuk industri yang mempertahankan tingkat produksi dan lapangan kerja tetap diberlakukan, terutama dalam konteks pandemi.

Bahkan, program terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) juga menjadi perhatian pemerintah, termasuk transparansi dalam e-katalog.

Di samping itu, Kemenperin terus mendorong penerapan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu untuk sektor industri lain, sehingga investasi jangka panjang dapat dioptimalkan.

“Pemerintah Indonesia pun aktif menjalin kerja sama dengan negara mitra.”

“Seperti melalui forum Indo Pacific Economic Framework (IPEF), yang fokusnya adalah fasilitasi rantai pasok, bukan hanya tarif,” tutupnya.

Dalam sesi sideline event Pertemuan The 11th Annual US-Indonesia Investment Summit:

  • Kemenperin berbagi perkembangan, kebijakan, dan investasi pada sektor industri kepada perwakilan dari berbagai lembaga dan perusahaan.

Termasuk Kedubes Amerika Serikat, American Chamber of Commerce (AMCHAM) Indonesia, Bank of America.

Serta perusahaan-perusahaan ternama seperti Cargill, Kraft Heinz, Medtronic, Pfizer Indonesia, Caterpillar Finance, PT. GE Operations, PT. Siemens Healthineers, Reckitt, dan Vriens & Partners.

Irfan Laskito

Recent Posts

BAIK ART, SUN Contemporary, dan Galeri Gajah Hadir di Marina Bay Sands pada 17-19 Januari 2025

BisnisLife.com - ART SG, pameran seni internasional terkemuka Singapura dan Asia Tenggara, akan menampilkan 106…

1 hari ago

Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi

BisnisLife.com - Pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19…

1 hari ago

OCA Indonesia, Solusi Modern untuk Hubungan Lebih Personal dengan Pelanggan

BisnisLife – Dalam era digital yang serba cepat, hubungan antara pelanggan dan brand tidak lagi…

1 hari ago

Satu Tahun Bank Saqu, Nasabah Hampir 2 Juta Pengguna

BisnisLife.com - Memasuki satu tahun perjalanan, Bank Saqu, berhasil mencatatkan pencapaian positif dengan jumlah nasabah…

1 hari ago

Barang Tertinggal di KAI Senilai Lebih dari Rp11 Miliar

BisnisLife.com - KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan…

2 hari ago

Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD 2,48 Miliar

BisnisLife.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus…

2 hari ago

This website uses cookies.