Bisnis

Industri Semen Indonesia Siap NZE di Tahun 2050

BisnisLife.com – Industri semen Indonesia terus bertransformasi menuju keberlanjutan dengan emisi ramah lingkungan.

Hal ini seiring dengan komitmennya untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emission/NZE) pada tahun 2050.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, di tengah berbagai tantangan global.

Industri semen menjadi salah satu industri yang terus menunjukkan kekuatan dan peran signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan enam belas produsen semen terintegrasi dan total kapasitas produksi mencapai 120 juta ton per tahun (Mta).

Indonesia menempati posisi sebagai salah satu produsen semen terbesar di Asia Tenggara.

Konsumsi semen yang tinggi di Indonesia ini merupakan indikator penting dari pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam (ISKPBGN) Putu Nadi Astuti di Jakarta, Senin (1/7), mengatakan:

“Produsen semen Indonesia terus melakukan perbaikan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.”

“Serta meningkatkan daya saing di pasar regional dan global.”

Pada kesempatan Cemtech Asia 2024 yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, salah satu program keberlanjutan yang diinisiasi oleh produsen semen Indonesia adalah:

  • Dekarbonisasi industri dan menghasilkan produk semen ramah lingkungan untuk mencapai Net Zero Emission di masa depan.

Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim dan keberlanjutan.

Terkait hal ini, Kementerian Perindustrian memiliki kewenangan untuk menyusun regulasi terkait dekarbonisasi industri dalam rangka mencapai Net Zero Emission (NZE) untuk sektor industri serta melakukan inventarisasi capaian penurunan emisi gas rumah kaca.

“Untuk dekarbonisasi industri semen, kami sedang dalam proses mengembangkan peta jalan dekarbonisasi industri semen Indonesia untuk mencapai NZE pada tahun 2050,” ujar Putu.

Terobosan inovatif ini diupayakan melalui strategi pemantauan aksi mitigasi emisi karbon di industri semen dengan tujuan:

  • Memberikan strategi, rencana aksi, dan target dekarbonisasi industri semen untuk tahun 2025-2050 yang bersifat kuantitatif dan terukur.

Sehingga industri semen nasional mampu mencapai NZE pada tahun 2050.

BACA:

Beberapa fokus strategis dalam roadmap tersebut adalah:

  • Penurunan rasio klinker terhadap semen,
  • Peralihan ke bahan bakar alternatif,
  • Efisiensi energi,
  • Pengembangan teknologi inovatif,
  • Pengembangan kebijakan pemerintah yang dapat mendukung program-program tersebut.

“Sebagai tindak lanjut dari implementasi dan untuk memperkuat legalitas roadmap dekarbonisasi industri semen nasional, kami berencana meningkatkan roadmap tersebut menjadi Peraturan Menteri.

Selanjutnya, Peraturan Menteri dimaksud dapat menjadi landasan bagi produsen semen di Indonesia untuk mengembangkan roadmap dekarbonisasi masing-masing,” jelas Putu.

Cemtech Asia 2024 diselenggarakan dengan dukungan dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI), yang mewakili 120 juta ton kapasitas semen di salah satu pasar terbesar di Asia.

Dalam acara tersebut, hadir juga:

  • Ketua Umum ASI Lilik Unggul Raharjo,
  • Direktur Utama Perusahaan Manufaktur Semen Indonesia,
  • Direktur Pelaksana Majalah International Cement Review, Thomas Armstrong.

Ajang tersebut membawa pesan bahwa industri semen Indonesia tidak hanya berperan sebagai pilar ekonomi nasional.

Tetapi juga sebagai pelopor dalam inisiatif keberlanjutan yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Irfan Laskito

Recent Posts

BAIK ART, SUN Contemporary, dan Galeri Gajah Hadir di Marina Bay Sands pada 17-19 Januari 2025

BisnisLife.com - ART SG, pameran seni internasional terkemuka Singapura dan Asia Tenggara, akan menampilkan 106…

1 hari ago

Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi

BisnisLife.com - Pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19…

1 hari ago

OCA Indonesia, Solusi Modern untuk Hubungan Lebih Personal dengan Pelanggan

BisnisLife – Dalam era digital yang serba cepat, hubungan antara pelanggan dan brand tidak lagi…

1 hari ago

Satu Tahun Bank Saqu, Nasabah Hampir 2 Juta Pengguna

BisnisLife.com - Memasuki satu tahun perjalanan, Bank Saqu, berhasil mencatatkan pencapaian positif dengan jumlah nasabah…

1 hari ago

Barang Tertinggal di KAI Senilai Lebih dari Rp11 Miliar

BisnisLife.com - KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan…

2 hari ago

Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD 2,48 Miliar

BisnisLife.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus…

2 hari ago

This website uses cookies.