Skip to content
BisnisLife.com

BisnisLife.com

Info Bisnis & Lifestyle Terpercaya

Primary Menu
  • HOME
  • News
    • Pemerintahan
    • Pendidikan
  • bisnis
    • Industri
    • Bank
    • Finansial
    • Asuransi
    • Telko
    • UMKM
  • BUMN
  • Teknologi
  • Properti
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • TOKOH
  • Lifestyle
    • Selebritas
    • Beauty
    • Food
    • Komunitas
  • Showbiz
    • FILM
    • Musik
  • Travel
  • Hotel
search
  • Industri

Industri Makanan & Minuman Perlu Terapkan Standar Mutu Produk

Irfan Laskito 23 Desember 2024
Industri Makanan dan Minuman

Industri Makanan dan Minuman. Sumber: Kemenperin.

BisnisLife.com – Industri makanan dan minuman (mamin) konsisten menunjukkan kinerja yang positif dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasioanl.

Pada triwulan III tahun 2024, industri mamin mampu bertumbuh sebesar 5,82 persen, di atas pertumbuhan PDB nasional sebesar 4,95 persen.

Pada periode yang sama, industri mamin memberikan andil sebesar 40,17 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, sehingga menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/12), mengatakan:

“Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan.”

“Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 dan peta jalan Making Indonesia 4.0.”


BACA:

  • Telkomsel dan Evermos Hadirkan Produk UMKM di MyTelkomsel Super App

Kepala BSKJI menyampaikan, guna mengoptimalkan performa industri mamin, perlu juga upaya untuk memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu yang tinggi.

Hal ini melalui penerapan ISO 9001:2015 dan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib.

Penerapan ISO 9001:2015 yang menjadi standar internasional untuk sistem manajemen mutu, diyakini akan membuat perusahaan dapat meningkatkan efisiensi proses, konsistensi produk, dan kepuasan pelanggan.

“SNI wajib bagi produk pangan bertujuan memastikan pemenuhan standar mutu nasional, yang dapat memberikan perlindungan kepada konsumen.”

“Serta memperkuat daya saing produk lokal. Selain itu, adanya penerapan SNI di sektor IKM, juga berpeluang meningkatkan kepercayaan konsumen, akses ke pasar yang lebih luas, serta efisiensi pada operasional,” papar Andi.

Kementerian Perindustrian dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah mengadopsi ISO 9001:2015 menjadi SNI ISO 9001:2015.

Standar ini mendukung pengembangan budaya kerja kondusif dan pencapaian tujuan bisnis yang optimal.

Namun demikian, saat ini masih diperlukan upaya strategis untuk meningkatkan penerapan standar tersebut di sektor IKM pangan.

Upaya itu antara lain mendukung pelaku usaha dengan pengurangan biaya sertifikasi, meningkatkan pemahaman pelaku usaha tentang manfaat dan proses sertifikasi.

Serta merancang prosedur sertifikasi yang lebih mudah diakses oleh pelaku IKM.

Direktur Kebijakan Ekonomi Ketenagakerjaan dan Pengembangan Regional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yurike Patricia Marpaung, mengatakan:

“Sertifikasi menjamin bahwa produk aman dan berkualitas sehingga membuka peluang untuk masuk ke pasar modern dan ekspor.”

“Bahkan, dengan standar yang terstruktur, proses produksi bisa menjadi lebih efektif.”

Ia mengatakan pada Serah terima Naskah Kebijakan yang berjudul Peluang dan Tantangan Penerapan ISO 9001:2015 dan SNI Wajib untuk Industri Pangan Mikro dan Kecil di:

  • Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) Bogor, beberapa waktu lalu.

Plt. Kepala BBSPJIA Bogor, Siti Rohmah Siregar menyampaikan, sejumlah kendala dalam penerapan ISO 9001:2015 dan SNI Wajib di sektor IKM, di antaranya:

  • Tingginya biaya sertifikasi,
  • Kurangnya pengetahuan,
  • Kompleksitas prosedur.

“Proses sertifikasi membutuhkan investasi yang signifikan, mulai dari pelatihan hingga audit yang dianggap rumit.”

“Yang menyebabkan banyak pelaku usaha kecil dan mikro belum memahami pentingnya sertifikasi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, BRIN bersama BBSPJIA Bogor melakukan kajian terhadap kebijakan terkait penerapan ISO 9001:2015 dan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk IKM pangan.

Hasil kajian menunjukkan bahwa masih sedikit pelaku IKM yang menerapkan standardisasi sertifikasi seperti:

  • SNI atau ISO, dan juga masih minimnya pelaku IKM yang menggunakan internet sebagai sarana pemasaran produk.

Padahal, bagi IKM yang telah mempunyai atau menerapkan SNI/ISO, akan memiliki tingkat produktivitas 14% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak memilikinya.

Hal ini berlaku pula terhadap IKM yang memiliki akses internet dan SNI/ISO.

Bahkan, bagi IKM yang memiliki kedua hal tersebut, dinilai memiliki tingkat produktivitas 15% lebih tinggi daripada IKM yang tidak memiliki keduanya.

“Harapannya, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait, dapat bekerja sama mengatasi tantangan yang ada itu.”

“Sehingga industri pangan khususnya sektor IKM dapat memanfaatkan peluang ini untuk memacu pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Siti.

Untuk artikel lainnya, lihat terus BisnisLife.com dan Instagram BisnisLife.

Continue Reading

Previous: Telkomsel dan Evermos Hadirkan Produk UMKM di MyTelkomsel Super App
Next: Cara Pemerintah Dorong Indonesia Keluar dari Jebakan Pendapatan Kelas Menengah

berita terkait

Gaya Hidup Sehat Naik, Industri Olahraga Ikut Menikmati
  • Industri

Gaya Hidup Sehat Naik, Industri Olahraga Ikut Menikmati

Arga Putra 30 Juli 2025
Ilustrasi pabrik Dekarbonisasi Sektor Industri kemenperin investasi smelter industri makanan pmi manufaktur ekonomi nasional hidrogen TKDN produsen alas kaki kualitas data industri emisi
  • Industri

Pemerintah Menilai PHK Saat ini Akibat Kebijakan Relaksasi Impor Sebelumnya

Irfan Laskito 29 Juli 2025
Ilustrasi pabrik industri pengolahan energi hijau
  • Industri

9 Sektor Industri Prioritas yang Menjadi Fokus Percepatan Dekarbonisasi

Irfan Laskito 23 Juli 2025

Highlights

Gaya Hidup Sehat Naik, Industri Olahraga Ikut Menikmati
  • Industri

Gaya Hidup Sehat Naik, Industri Olahraga Ikut Menikmati

Arga Putra 30 Juli 2025
Perusahaan induk Airasia, Capital A Berhad airasia terminal 2 harga tiket
  • Bisnis

AirAsia Indonesia Bukukan Pendapatan Rp3,98 Triliun di Semester 1 2025

Irfan Laskito 30 Juli 2025
Wei Daxun
  • Lifestyle

Ini Alasan Wei Daxun, Diangkat Tumi jadi Brand Ambassador Asia-Pasifik

Ricky Anderson 30 Juli 2025
L-R-Yulong-Chen--General-Manager-OMOWAY-Indonesia--Todd-He--Founder
  • Bisnis
  • News

Omoway Percepat Masa Depan Motor Listrik Pintar di Indonesia

Shinta Wulandari 30 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Social Media
  • Rate Card
  • Kebijakan Privasi
Copyright ©BisnisLife All rights reserved. | MoreNews by AF themes.
Go to mobile version