BisnisLife.com – Indonesia masih memiliki peluang yang sangat besar dalam upaya pengembangan industri furnitur.
Hal ini karena didukung dengan ketersediaan bahan baku dan keterampilan para pengrajinnya.
Oleh karena itu, melihat prospek tersebut, Kementerian Perindustrian gencar untuk mendorong pelaku industri furnitur di tanah air.
Termasuk skala industri kecil dan menengah (IKM), untuk rajin berinovasi sehingga bisa berdaya saing di kancah global.
“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah memfasilitasi pelaku IKM furnitur berpatisipasi dalam pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX).”
“Di JIExpo Kemayoran yang berlangsung pada 29 Februari-3 Maret 2024.”
Pameran IFEX secara rutin diselenggarakan setiap tahun dan merupakan pameran furnitur terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Penyelenggaraan IFEX telah terbukti membawa efek positif terhadap industri furnitur Indonesia, sehingga dapat terus berkembang.
Dengan nilai kinerja ekspor mencapai USD1,8 miliar.
Sementara itu, berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global tahun 2023 tercatat sebesar USD629 miliar USD, dan tahun 2024 diproyeksi tumbuh sebesar 5 persen.
“Hal ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi ke pasar global.”
“Pasar furnitur juga didukung oleh semakin pulihnya bisnis pariwisata, serta kebutuhan pemukiman dan perkantoran,” ungkapnya.
Sejak tahun 2007, lanjut Reni, Kemenperin melalui Ditjen IKMA rutin memberikan pendampingan dan fasilitasi IKM furnitur untuk berpartisipasi dalam pameran IFEX.
Pameran tersebut akan menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif khususnya industri furnitur dan kerajinan untuk menampilkan dan memasarkan produk-produk terbaiknya.
“Kami turut memberikan apresiasi kepada HIMKI dan Dyandra Promosindo yang menginisiasi pameran IFEX 2024 yang menjadi media bagi pelaku usaha industri.”
“Sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan industri furnitur nasional,” imbuhnya.
Pada pameran IFEX 2024, kami memberikan pendampingan berupa webinar dan site visit oleh coach dari CBI Belanda bersama Business Export Development Organization (BEDO) serta fasilitas lahan booth untuk 11 IKM binaan.
“Pemerintah dalam hal ini Kemenperin terus berkomitmen untuk bersinergi dengan para stakeholders dalam menghadirkan ide, strategi.”
“Dan kebijakan yang efektif guna berkembangnya industri furnitur nasional,” ucap Reni.
Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Yedi Sabaryadi menyampaikan bahwa Pameran IFEX merupakan ajang bergengsi bagi industri furnitur.
Hal ini karena bertaraf internasional yang tergabung dalam circuit ASEAN and China furniture exhibition.
Di mana rangkaian pameran tersebut dilaksanakan dalam waktu yang berkesinambungan dimulai dari Vietnam, Malaysia, Indonesia, Thailand dan China.
“Dalam Momentum pameran IFEX yang berskala internasional ini, diharapkan dapat menjadi pemicu agar pertumbuhan industri furnitur dapat rebound ke zona positif,” ujar Yedi.
BisnisLife.com - ART SG, pameran seni internasional terkemuka Singapura dan Asia Tenggara, akan menampilkan 106…
BisnisLife.com - Pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19…
BisnisLife – Dalam era digital yang serba cepat, hubungan antara pelanggan dan brand tidak lagi…
BisnisLife.com - Memasuki satu tahun perjalanan, Bank Saqu, berhasil mencatatkan pencapaian positif dengan jumlah nasabah…
BisnisLife.com - KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan…
BisnisLife.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus…
This website uses cookies.