Bisnis

Indonesia AirAsia Raih Pendapatan Rp 6,62 Triliun di 2023

BisnisLife.com – Indonesia AirAsia, telah mencatatkan realisasi peningkatan pendapatan sebesar 75,24% year-on-year (yoy).

Pendapatan AirAsia Indonesia menjadi Rp 6,62 triliun pada periode tahunan keuangan penuh yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 (“FY2023”).

Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga, di Jakarta, Selasa (28/05), mengatakan:

“Pulih dari pandemi COVID-19, seluruh industri penerbangan tanah air pun mulai menggeliat bangkit dari keterpurukan.”

“Begitu juga PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) yang mencatatkan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan sepanjang tahun 2023 dan membuktikan mengalami pertumbuhan jika dibandingkan tahun 2022.”

Peningkatan ini didukung dengan 24 pesawat yang beroperasi selama tahun 2023.

Selain itu, Indonesia AirAsia juga mencatatkan kenaikan tingkat keterisian penumpang (load factor) hingga 6 pts, menjadi 85% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 79%.

Jumlah penumpang meningkat 90,27% mencapai 6,18 juta penumpang dari 3,24 juta penumpang di tahun 2022.

BACA:

Veranita menambahkan per April 2024, Indonesia AirAsia juga telah melayani 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional.

Rute ini mencakup di kawasan ASEAN maupun Australia.

Sehingga membantu upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan konektivitas perjalanan udara dan mempermudah penumpang untuk bepergian ke berbagai destinasi dengan harga yang terjangkau.

Berdasarkan laporan aset AAID/CMPP di tahun 2023 tercatat sebesar Rp 6,12 triliun, tumbuh 14,17%.

Sementara liabilitas AAID/CMPP mencapai Rp 14,02 triliun, naik 15,17% year-on-year (yoy).

Secara operasional, di tahun 2023 AAID/CMPP mengalami kerugian sebesar Rp 702,62 miliar atau mencapai total kerugian Rp 1,08 triliun, setelah ditambah dengan beban keuangan dan pajak yang dicatatkan perusahaan.

Beban usaha tercatat sebesar Rp 7,33 triliun di tahun 2023, meningkat sebesar Rp 2,23 triliun, atau 43,79% dari tahun 2022 sebesar Rp 5,10 triliun.

Peningkatan beban usaha terutama disebabkan naiknya biaya bahan bakar seiring dengan peningkatan harga avtur dan depresiasi nilai tukar rupiah.

Penambahan jumlah pesawat terbang untuk memenuhi naiknya permintaan juga berpengaruh terhadap kenaikan penggunaan bahan bakar.

Irfan Laskito

Recent Posts

5 Ide Liburan Sekolah Seru dan Edukatif untuk Si Kecil

BisnisLife.com – Liburan sekolah telah tiba! Ini saat yang tepat bagi orang tua dan anak…

3 hari ago

ASUS Luncurkan Expert P Series, Solusi Komputasi Era Digital

BisnisLife.com – ASUS Indonesia meluncurkan lini terbaru untuk segmen komersial: ASUS Expert P Series. Series…

5 hari ago

GoBiz Resmi Berevolusi Jadi GoFood Merchant, Daftar Mitra Kini Lebih Mudah

BisnisLife.com — Gojek, unit bisnis on-demand dari Grup GoTo, resmi meluncurkan aplikasi GoFood Merchant sebagai…

6 hari ago

Mantap, KAI berikan Diskon 20% Naik Kereta Api

BisnisLife.com - Dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 yang diperingati pada 29 Mei…

1 minggu ago

JCI Indonesia Gelar Leadership Academy 2025: Cetak Pemimpin Transformatif

BisnisLife.com - Junior Chamber International 'JCI' Indonesia menggelar acara kegiatan nasional 2025 yang mengusung tema…

2 minggu ago

Philips dan Mitra Dorong Adopsi Teknologi AI untuk Tingkatkan Layanan Jantung di Indonesia

BisnisLife.com – Royal Philips bersama Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia…

2 minggu ago

This website uses cookies.