Close the Care Gap, Cerita Perjalanan Penyintas Kanker Melalui Pameran Seni

0

Pengunjung sedang melihat salah satu karya seni dari para penyintas kanker yang di tampilkan pada Art Exhibition “Close The Care Gap” hasil kolaborasi MSD Indonesia dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI). Foto: MSD

BisnisLife.com – Perusahaan farmasi global, MSD Indonesia bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mempersembahkan pameran seni yang menampilkan lukisan, tipografi, dan berbagai jenis karya lainnya dari para penyintas kanker.

Kegiatan ini sebagai wadah untuk menceritakan perjalanan perjuangan melawan kanker yang mereka jalani. Pameran bertema “Close the Care Gap” diselenggarakan di Indonesia Design District, PIK 2, pada 2-4 Februari 2024 dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia.

Koordinator Bidang Humas Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pratiwi Astar mengatakan, “Hal yang mengkhawatirkan adalah pergeseran usia penderita kanker yang sebelumnya didominasi oleh pasien di atas usia 55 tahun, menjadi di bawah 50 tahun.”

Temuan terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal akses terbuka British Medical Journal (BMJ) Oncology yang dirilis pada September 2023, menunjukkan bahwa kasus kanker baru pada usia di bawah 50 tahun mencapai 1,82 juta orang di dunia – meningkat 79 persen selama tiga dekade terakhir.

Konferensi pers Art Exhibition “Close The Care Gap”, Kamis (1/2) di Tangerang. Foto: MSD

Pratiwi mengingatkan, diagnosis kanker bukanlah akhir dari segalanya. Pasien masih dapat sembuh, apalagi jika ditemukan saat stadium masih dini.

“Oleh sebab itu, sangatlah penting melakukan deteksi dini kanker melalui skrining,” ujar Pratiwi.

Selain itu, sambung dia, baik pasien, keluarga dan masyarakat luas juga penting untuk membekali diri dengan pengetahuan mengenai:

  • Ciri, ragam tes penunjang, hingga perawatan inovatif seputar kanker – termasuk perawatan paliatif.

BACA:

  1.  Waspada! Risiko Pneumonia Meningkat di Usia Dewasa Hingga Lanjut Usia

  2. Kemenkes Deklarasi Rencana Aksi Nasional Kanker Leher Rahim, 2030 Bebas


Pratiwi menambahkan, dukungan sosial membantu pasien dan penyintas  agar kualitas hidup dapat tetap terjaga.

Bahwa mereka tidak sendirian, dan dapat tetap aktif dalam berbagai kegiatan kreatif seperti pameran karya seni

George Stylianou, Managing Director, MSD Indonesia menyampaikan di tengah kasus yang masih terus meningkat, masih ditemukan kesenjangan terkait pemahaman kanker di Indonesia.

Tantangan

Tiga tantangan utama yang kerap ditemukan antara lain misinformasi, keterlambatan penanganan, serta keengganan untuk melakukan terapi atau pengobatan.

“Inilah mengapa, MSD bersama YKI melihat pentingnya edukasi terkait kanker untuk digaungkan dengan lebih luas lagi.”

“Mulai dari mengenal jenis, cara mendeteksi kanker dan tes penunjang untuk diagnosa kanker.”

“Hingga informasi seputar pengobatan  yang salah satunya adalah pengobatan inovatif yang ada di Indonesia,” tutur George Stylianou.

Art Exhibition “Close The Care Gap” juga diisi dengan berbagai talk show edukasi dan seminar kesehatan bertajuk ‘Ngobrolin Kanker’. Foto: MSD

Salah satu jenis pengobatan kanker inovatif yang tersedia adalah imunoterapi. Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan sel-sel kanker.

Lika-liku perjalanan kehidupan yang dilalui terkait kanker, diceritakan konten kreator Hada Kusumonegoro yang menjadi caregiver mendiang sang ibu, Nita.

Ia didiagnosa mengidap kanker paru pada 2017 sebelum menutup usia di tahun berikutnya.

“Ketika pertama kali menerima informasi bahwa ibu menderita kanker, tentu kami sekeluarga merasa sangat terpukul.”

“Meski demikian, kami tidak mau menyerah begitu saja. Saya memutuskan untuk mendampingi dan menjadi caregiver bagi ibu,” kata dia.

Sejalan dengan pengalaman Hada, pada pameran seni bertajuk “Close the Care Gap”, lebih dari 124 karya seni dari penyintas kanker dipamerkan.

Menceritakan empat fase perjalanan yang mencerminkan perasaan dan pengalaman mereka setelah didiagnosis kanker:

Lebih dari sekadar pameran karya seni, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai talk show edukasi dan seminar kesehatan bertajuk ‘Ngobrolin Kanker’.

Beberapa topik yang diangkat meliputi pemahaman tentang kanker paru,  payudara, serviks, edukasi mengenai perjuangan awal dalam melawan kanker, mitos, hingga ragam tes penunjang untuk pasien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *