BisnisLife.com – Autoimun kulit adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem imun justru menyerang sel yang sehat pada kulit sendiri.
Karena lokasi kulit yang terlihat, tanda adanya kondisi ini pun bisa segera diketahui secara kasatmata.
Meski demikian, tanda atau gejala autoimun kulit bisa menyerupai jenis penyakit kulit lain sehingga dibutuhkan pemeriksaan oleh dokter untuk memastikannya sekaligus menentukan penanganan yang tepat.
Yuk, ketahui selengkapnya dalam artikel yang diulas oleh dr. Mutmainnah, Sp. DVE dari Primaya Hospital.
BACA:
Kulit adalah bagian yang penting dari sistem kekebalan tubuh atau sistem imun.
Terdapat banyak sel di dalamnya yang bisa mengidentifikasi dan menargetkan zat yang berupaya menyusup ke tubuh, seperti virus atau bakteri.
Sel-sel ini juga secara konstan berkomunikasi dengan sel lain di dalam tubuh.
Tapi, pada orang yang mengalami autoimun, sistem imun secara keliru menyerang bagian tubuh yang normal, termasuk kulit.
Kondisi inilah yang disebut autoimun kulit.
Karena sistem imun justru menyerang jaringan kulit yang sehat, muncul gejala seperti ruam, perubahan warna kulit, bercak, atau gejala lain yang tampak pada kulit.
Meski begitu, seperti dijelaskan dalam studi tentang penyakit autoimun, bisa juga gejala pada kulit ini merupakan salah satu efek dari gangguan multisistem.
Atau muncul karena autoimun menyerang banyak bagian tubuh. Salah satu contohnya adalah reumatoid artritis.
Penyakit autoimun kulit bisa diobati, walau belum ada obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya.
Untuk dapat mengatasi kondisi ini, diperlukan penanganan medis oleh dokter agar bisa menentukan pemicu dan memberikan perawatan yang sesuai.
Penyakit autoimun kulit ditandai dengan perubahan pada kulit berupa kemunculan ruam, bercak, atau lesi yang tak biasa.
Penyebab autoimun kulit belum dapat dipastikan.
Terdapat setidaknya tiga langkah yang biasanya dokter lakukan untuk mendiagnosis penyakit autoimun kulit, yakni:
Karena belum ada obat yang mampu menyembuhkan pasien autoimun kulit sepenuhnya, dokter akan memfokuskan pengobatan pada upaya pengendalian gejala dan perbaikan kualitas hidup pasien. Penanganan untuk tiap pasien bisa berbeda-beda sesuai dengan jenis serta keparahan gejala penyakit autoimun yang diderita.
Penyakit autoimun kulit bisa memicu sederet komplikasi yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan kualitas hidup pasien. Di antaranya:
Sampai sekarang belum ada rumus pasti untuk mencegah autoimun kulit karena penyebabnya pun belum bisa dipahami sepenuhnya. Sebagai langkah antisipasi guna meminimalkan risiko, cara yang bisa ditempuh termasuk:
Pengobatan autoimun kulit membutuhkan keterlibatan dokter dan tim medis yang akan membantu memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Bila ada gejala yang mungkin mengarah ke kondisi ini, secepatnya datangi dokter untuk berkonsultasi. Makin cepat terdiagnosis dan tertangani, gejala yang muncul bisa lebih mungkin terkendali. Seringkali pengobatan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengontrol penyakit, sehingga pasien memerlukan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar.
BisnisLife.com - ART SG, pameran seni internasional terkemuka Singapura dan Asia Tenggara, akan menampilkan 106…
BisnisLife.com - Pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19…
BisnisLife – Dalam era digital yang serba cepat, hubungan antara pelanggan dan brand tidak lagi…
BisnisLife.com - Memasuki satu tahun perjalanan, Bank Saqu, berhasil mencatatkan pencapaian positif dengan jumlah nasabah…
BisnisLife.com - KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan…
BisnisLife.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus…
This website uses cookies.