Skip to content
BisnisLife.com

BisnisLife.com

Info Bisnis & Lifestyle Terpercaya

Primary Menu
  • HOME
  • News
  • bisnis
    • Industri
    • Bank
    • Finansial
    • Asuransi
    • Telko
    • UMKM
  • BUMN
  • Teknologi
  • Properti
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • TOKOH
  • Lifestyle
    • Selebritas
    • Food
    • Komunitas
  • Showbiz
    • FILM
    • Musik
  • Beauty
  • Travel
  • Hotel
search
  • Bisnis
  • UMKM

Business Matching UMKM Tembus Transaksi USD 68,65 Juta

Arga Putra 19 Juni 2025
Usaha Kecil dan Menengah UMKM digital simpan pinjam

Usaha Kecil dan Menengah UMKM. Sumber KemenkopUKM.

BisnisLife.com – Kementerian Perdagangan terus mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke kancah perdagangan global.

Penjajakan bisnis (business matching) dalam Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) yang diinisiasi Kemendag terus menghasilkan capaian yang baik.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengungkapkan:

“Business matching Januari Mei 2025 berhasil mencatatkan total transaksi sebesar USD 68,65 juta atau setara dengan Rp1,1 triliun.”

Nilai tersebut tumbuh 19,16 persen dibandingkan Januari-April 2025 dengan total transaksi USD 57,61 juta.

Menurutnya, business matching merupakan salah satu langkah konkret Kemendag dalam mempertemukan UMKM Indonesia dengan calon buyer luar negeri secara langsung dan terarah.

“Kami terus berkomitmen membuka akses pasar seluas-luasnya bagi produk UMKM.

Business matchingmenjadi jembatan penting agar pelaku UMKM mengenal pasar global dan mampu mencatatkan transaksi yang nyata dengan buyerluar negeri,” ujar Puntodewi.

Puntodewi menjelaskan, dalam lima bulan pertama 2025, Kemendag melalui perwakilan perdagangan (perwadag) RI di 33 negara akreditasi telah memfasilitasi 296 kegiatan business matching.

Kegiatan ini terdiri atas 197 sesi pitching dan 99 sesi pertemuan langsung antara pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dan buyer potensial.

Total capaian business matching selama periode Mei 2025 menghasilkan potensi transaksi senilai USD 11,05 juta.

Terdiri atas purchase order (PO) USD 10,65 juta dan potensi transaksi USD 400 ribu.

Puntodewi menyatakan, capaian ini merupakan indikator positif bagi kinerja ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah Indonesia.

“Kami optimistis, dengan pendekatan yang lebih adaptif dan berbasis kebutuhan pasar, UMKM Indonesia akan semakin siap bersaing di pasar global,” ucap Puntodewi.

Pada Mei 2025, terlaksana 50 kegiatan business matching, dengan rincian 32 sesi pitchingdan 18 pertemuan dengan buyer.

Sebanyak 119 UMKM turut berpartisipasi dari jenis produk yang cukup beragam, antara lain, fesyen, kerajinan, dekorasi rumah (home decor).

Selain itu, belalang goreng, produk perikanan, kopi, kertas, serta makanan dan minuman olahan lainnya.

Pada periode tersebut, Kemendag juga mencatat lebih dari 17 buyertelah terlibat dalam kegiatan ini.

Para buyer berasal dari 7 negara mitra. Hal ini menunjukkan keseriusan buyer internasional terhadap produk-produk UMKM Indonesia.

Sekaligus membuka peluang kemitraan jangka panjang yang berkelanjutan.

Dalam pelaksanaan business matching, Kemendag memperoleh dukungan aktif dari 11 pembina UMKM.

Beberapa di antaranya merupakan lembaga strategis seperti:

  • Padi UMKM, Bank Indonesia (BI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI), dan Pertamina.

Ke-11 pembina UMKM ini turut merekomendasikan UMKM binaan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Secara umum, ekspor nonmigas Indonesia pada Januari-April 2025 tercatat mencapai USD 82,55 miliar, naik 7,68 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Produk ekspor nonmigas utama Indonesia di antaranya:

  • Batubara (HS 27) sebesar USD 10,51 miliar (12,74 persen),
  • Lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar USD 9,94 miliar dengan pangsa 12,05 persen,
  • Besi dan baja (HS 72) USD 8,81 miliar (10,67 persen).

Negara tujuan ekspor utama adalah Tiongkok USD 18,87 miliar dengan pangsa 22,86 persen, Amerika Serikat USD 9,38 miliar (11,36 persen), dan India USD 5,59 miliar (6,77 persen).

Untuk artikel lainnya, lihat terus BisnisLife.com dan Instagram BisnisLife.

Continue Reading

Previous: Industri Dalam Negeri Agar Bersiap Menghadapi Dampak Perang Iran-Israel
Next: Naik Kereta Cepat Whoosh Rute Terpendek Cuma Rp75.000

berita terkait

c358cb7a-e656-4b3e-98ec-3b930bc8cc7c
  • Bisnis
  • News

Envision Energy Raih Penghargaan Segment Champions dari GWEC

Ricky Anderson 30 Juni 2025
huhuy 12
  • Bisnis
  • News

Pererat Hubungan Perdagangan Regional lewat China-South Asia Expo

Shinta Wulandari 28 Juni 2025
Presiden Prabowo Subianto kembali menggelar rapat terbatas di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, pada Senin, 23 Juni 2025.
  • Bisnis
  • News

Pemerintah Perkuat Ekonomi Desa lewat Koperasi Merah Putih

Irfan Laskito 25 Juni 2025

Highlights

c358cb7a-e656-4b3e-98ec-3b930bc8cc7c
  • Bisnis
  • News

Envision Energy Raih Penghargaan Segment Champions dari GWEC

Ricky Anderson 30 Juni 2025
image
  • Beauty
  • News

Kolmar Korea Rebut Pangsa Pasar Produk Perawatan Kulit Dunia

Shinta Wulandari 29 Juni 2025
Huawei
  • News
  • Teknologi

Huawei Lansir Fitur Baru IDS yang Mendigitalisasi Jaringan Distribusi Listrik

Shinta Wulandari 29 Juni 2025
Taylor's University
  • News

Taylor’s University Pertahankan Pencapaian Global

Ricky Anderson 29 Juni 2025
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Rate Card
  • Kebijakan Privasi
Copyright ©BisnisLife All rights reserved.
Go to mobile version