Aksi Sukarela Anggota RSPO Tingkatkan Standar Keberlanjutan Minyak Sawit
BisnisLife.com – Peningkatan luas lahan sawit bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) global dari sebelumnya hanya mencapai 125.000 hektare pada 2008.
Kini menjadi 4,9 juta hektare yang tersebar di 23 negara pada 2023.
CEO RSPO Joseph D’Cruz mengungkapkan, melalui aksi sukarela selama hampir dua dekade, anggota RSPO telah bersatu dalam meningkatkan standar keberlanjutan dalam industri ini.
“Dampak yang telah kami capai secara kolektif semakin diakui oleh para pemangku kepentingan di luar industri kami.”
“Dan kami melihat adanya perubahan nyata dalam narasi minyak sawit berkelanjutan yang mendukung kami.”
Hal ini dia ucap dalam sambutannya di acara RT RSPO 2023, di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Joseph melanjutkan, sebagai kemitraan global untuk menjadikan minyak sawit berkelanjutan, RSPO harus menempuh jalan ini dan terus berkembang serta menjangkau wilayah baru.
“Saat ini terdapat ruang bagi kami untuk melampaui standar dan sistem sertifikasi.”
“Serta mengembangkan alat yang memungkinkan industri menunjukkan keberlanjutan sesuai permintaan pasar, regulator, dan pelanggan saat ini,” tuturnya.
Minyak sawit berkelanjutan
Pasokan Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat (CSPO) mencapai tonggak sejarah baru yang mencapai 15,4 juta metrik ton.
Sementara lisensi Merek Dagang RSPO telah meningkat secara drastis menjadi lebih dari 1.600 lisensi terdapat di lebih 100 negara dan kawasan.
Dengan pertumbuhan yang terlihat di Tiongkok, Jepang dan Asia Tenggara, yang menandakan adanya peluang besar di pasar-pasar tersebut.
RSPO Smallholder Support Fund (RSSF) telah menyediakan dana sebesar US$4,2 juta untuk mendukung 44.203 petani di 12 negara sejak tahun 2013.
Mewakili 40 persen dari total produksi minyak sawit di negara-negara produsen utama, petani kecil menjadi perhatian utama di RT2023.
Fokus pada peluang dan jalan untuk memfasilitasi inklusi yang lebih besar dalam rantai pasok ramah lingkungan melalui kepatuhan terhadap peraturan internasional yang telah terbit.
Dalam rangkaian memetakan wilayah baru, Sistem Sertifikasi, Perdagangan dan Ketelusuran RSPO (Certification, Trade and Traceability System/CTTS).
Yang diluncurkan pada Oktober 2023 dengan pembentukan konsorsium tripartit yang terdiri dari para ahli teknologi pertanian global.
Memberikan contoh bagaimana organisasi ini memajukan dan mendigitalisasi sistem ketelusuran.
Hal ini berakar pada solusi-solusi terbaik di bidangnya yang akan mampu memenuhi kebutuhan saat ini dan mengantisipasi kebutuhan yang berkembang pesat di masa depan.
Untuk memenuhi peraturan global yang semakin ketat, dimulai dengan Peraturan Deforestasi UE (EUDR).
Dan secara aktif terlibat dengan Komisi Eropa untuk berbagi pengetahuan mengenai topik ini dengan semua pihak terkait.
Anne Rosenbarger dan José Roberto Montenegro, Ketua Dewan Gubernur RSPO, menyerukan agar keberhasilan selama 20 tahun terakhir.
Dapat dimanfaatkan dan ditingkatkan lebih lanjut melalui tindakan kolektif dan pendekatan inovatif.
“RSPO berkembang secara strategis untuk menghadapi tantangan saat ini dan yang akan datang,” kata Anne.
“Termasuk perubahan sesuai dengan peraturan dan pasar, serta meningkatkan kemampuan audit dan penerapan standar.”
“Dan sistem Penjaminan kami saat ini agar siap terhubung dengan platform keberlanjutan industri yang lebih luas.”
BACA:
Standar Petani Swadaya RSPO
Setelah melakukan tinjauan yang komprehensif dan konsultatif terhadap Prinsip dan Kriteria RSPO 2018.
Serta Standar Petani Swadaya RSPO 2019, proses revisi teknis sedang dilakukan untuk menghasilkan serangkaian standar terbaru pada 2024.
Konferensi ini juga menampilkan Penghargaan Keunggulan RSPO, yang menampilkan 15 anggota RSPO yang dinominasikan untuk kontribusi mereka yang luar biasa dalam mewujudkan minyak sawit berkelanjutan.
Para pemenang adalah DSN Group untuk Inovasi; Bumitama Agri Lt. untuk Kepemimpinan untuk Konservasi.
Musim Mas untuk Dampak terhadap Petani; Cheyenne Mountain Zoo bagi Komunikasi untuk Kebaikan, dan WWF International untuk Tanggung Jawab Bersama.