Skip to content
BisnisLife.com

BisnisLife.com

"Bisnis & Lifestyle"

Primary Menu
  • Bisnis
  • Finansial
  • Industri
  • Lifestyle
  • Travel
  • Hotel
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Home
  • Bisnis
  • Nilai Tambah Manufaktur Indonesia Naik Posisi di Tingkat Dunia
  • Bisnis

Nilai Tambah Manufaktur Indonesia Naik Posisi di Tingkat Dunia

Irfan Laskito 24 Juli 2024
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang berbicara Nilai Tambah Manufaktur Indonesia Naik Posisi di Tingkat Dunia

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang berbicara Nilai Tambah Manufaktur Indonesia Naik Posisi di Tingkat Dunia. Sumber: Kemenperin.

BisnisLife.com – Sektor industri manufaktur di Indonesia dinilai masih berhasil tumbuh positif.

Hal ini berdasarkan dari hasil beberapa data dan indikator yang telah dirilis belakangan ini oleh berbagai lembaga.

Performa gemilang ini menunjukkan konsistensi dari sektor industri manufaktur yang memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (23/7), mengatakan:

“Ada data yang cukup menggembirakan yang dirilis oleh World Bank, yakni pada tahun 2023 lalu Indonesia berhasil masuk di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added di dunia.”

“Dengan nilai Manufacturing Value Added (MVA) sebesar USD255 miliar.”

Menurut Menperin, posisi Indonesia tersebut mengungguli jauh dibandingkan negara Asean lainnya, seperti:

  • Thailand dan Vietnam yang nilai MVA-nya hanya setengah dari nilai MVA Indonesia.

“Di tingkat global, MVA Thailand berada di posisi ke-22 dengan nilai USD128 miliar, sedangkan Vietnam berada di posisi ke-24 dengan nilai USD102 miliar,” sebutnya.

Data yang juga membanggakan, nilai MVA Indonesia pada tahun 2023 tersebut meningkat 36,4 persen (atau senilai USD68 miliar) dari tahun 2022 yang mencapai USD187 miliar.

“Hal ini menaikkan peringkat Indonesia dari peringkat ke-14 dunia di tahun 2022 menjadi peringkat ke-12 pada 2023,” imbuhnya.

Menperin mengemukakan, capaian apik Indonesia itu karena struktur manufaktur yang telah dimiliki di tanah air sudah jauh lebih dalam dan tersebar merata.

Sehingga memiliki nilai tambah (Value Added) yang besar daripada negara-negara kompetitor lainnya di Asean atau dunia.

“Untuk mempertahankan maupun meningkatkan prestasi ini, kuncinya hanya satu, yaitu industri manufaktur harus terus menerus berupaya untuk memperkuat daya saing,” tegasnya.

Berdasarkan dari hasil kunjungan kerjanya menghadiri gelaran Hannover Messe 2024 di Jerman beberapa waktu lalu:

  • Kanselir Jerman dan Presiden Uni Eropa pada kesempatan itu menyampaikan pentingnya bagi sebuah negara untuk mampu menciptakan nilai (value creation).

“Jadi, mereka berdua mengatakan bahwa hanya negara-negara yang mampu melakukan value creation yang akan menang di dalam persaingan manufaktur global.”

“Termasuk persaingan ekonomi global. Untuk itu, kita harus cepat mengeksplorasi peluang-peluang yang ada.”

“Salah satunya dengan memperkuat peran dan menggali potensi pengembangan jasa industri bagi sektor manufaktur di Indonesia,” paparnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.

Jasa industri merupakan salah satu sektor pendukung dalam bangun industri nasional.

BACA:

  • COCOTECH ke-51 Bahas Potensi Ekspor Kelapa Sangat Besar
  • Pemerintah Akselerasi IKM Terapkan Industri 4.0 untuk Pacu Kualitas Produk

Selama ini jasa industri berperan strategis sebagai enabler bagi pengembangan industri secara efektif, efisien, integrator, dan komprehensif.

Serta mampu menunjang kegiatan sektor industri pengolahan serta sektor lainnya untuk memberikan kontribusi terhadap PDB Nasional.

“Bersama dengan lembaga dan tenaga ahli, Kementerian Perindustrian memproyeksi kontribusi jasa industri selama tahun 2015-2022 sebesar 3,35-3,75 persen terhadap PDB nasional.”

“Di samping itu, total ekspor produk jasa Indonesia pada tahun 2022 mencapai USD23 miliar, di mana sekitar USD370 juta di antaranya merupakan maintenance and repair services,” imbuhnya.

Kemenperin juga mencatat, kinerja cemerlang sektor industri pengolahan nonmigas tercermin pada triwulan I tahun 2024.

Hal ini tetap menjadi penyumbang PDB nasional terbesar, yaitu:

  • 17,47 persen dengan pertumbuhannya sebesar 4,64 persen, dan memberikan penerimaan pajak terbesar hingga 26,9 persen.

Selain itu, realisasi investasi sektor industri manufaktur pada periode yang sama mencapai 38,73 persen, dengan nilai Rp155,5 triliun.

Di sisi ekspor, pengapalan produk industri pengolahan nonmigas pada semester I tahun 2024 mampu mencapai USD91,65 miliar.

Atau setara 73,27 persen dari total ekspor nasional, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 18,82 juta.

Continue Reading

Previous: Sektor Jasa Industri Berperan Penting ke Ekonomi
Next: Kemenperin Cetak Wirusaha Industri Baru Sektor TPT dan Logam

Related News

Pertamina
  • Bisnis

Pertamina RUPS, Catatkan Pendapatan Rp1.194 Triliun

Irfan Laskito 13 Juni 2025
Ilustrasi Dagang, pelabuhan, kontainer, investasi barang impor nilai ekspor industri halal manufaktur Surplus Neraca Perdagangan kemenperin Linting Kertas Sigaret Tim P3DN impor
  • Bisnis

Indonesia dan Jepang MoU Perdagangan Senilai USD 200,8 Juta

Irfan Laskito 13 Juni 2025
Ekspor Alas Kaki ke India
  • Bisnis

Ekspor Alas Kaki Naik 13,80 persen Dibandingkan Tahun Lalu

Irfan Laskito 13 Juni 2025

YOUTUBE

LIFESTYLE

  • Mandiri Bintan Marathon 2025
    Tiket Mandiri Bintan Marathon 2025 Mulai Rp300.000
    oleh Irfan Laskito
  • anggota KrisFlyer Singapore Airlines ed sheeran konser
    Akses Prioritas Anggota KrisFlyer Konser Jacky Cheung 2025 di Singapura
    oleh Irfan Laskito
  • UNIQLO KIDS - 1
    5 Ide Liburan Sekolah Seru dan Edukatif untuk Si Kecil
    oleh Ochi April
  • Richard Mille RM 43-01 Tourbillon Split-Seconds Chronograph Ferrari
    Richard Mille dan Ferrari Hadirkan Jam Tangan Mewah
    oleh Irfan Laskito

BISNIS

  • Pertamina
    Pertamina RUPS, Catatkan Pendapatan Rp1.194 Triliun
    oleh Irfan Laskito
  • Ilustrasi Dagang, pelabuhan, kontainer, investasi barang impor nilai ekspor industri halal manufaktur Surplus Neraca Perdagangan kemenperin Linting Kertas Sigaret Tim P3DN impor
    Indonesia dan Jepang MoU Perdagangan Senilai USD 200,8 Juta
    oleh Irfan Laskito
  • Ekspor Alas Kaki ke India
    Ekspor Alas Kaki Naik 13,80 persen Dibandingkan Tahun Lalu
    oleh Irfan Laskito
  • Ilustrasi perdagangan perekonomian dunia ekspor ikm furnitur CAEXPO eropa
    Perjanjian Perdagangan Indonesia – Eropa Selesai Tahun 2025, Ekspor Sawit Semakin Mudah
    oleh Irfan Laskito

More News

MOU Tourism Australia Dengan Dwidaya Tour
  • Homepage
  • Travel

Tourism Australia Gandeng Dwidaya Tour untuk Promosikan Wisata Australia di Indonesia

Ochi April 14 Juni 2025
Naik Taksi Green SM berhadiah Hadiah mobil listrik.
  • Teknologi

Naik Taksi Green SM Berhadiah Mobil Listrik VinFast VF3

Arga Putra 14 Juni 2025
Tiket Kereta Cepat Whoosh
  • Travel

Libur Sekolah, Kereta Cepat Whoosh Diskon 50%

Irfan Laskito 14 Juni 2025
Phantom Goldfinger Debut Publik di Concorso D’Eleganza Villa D’Este
  • Otomotif

Phantom Goldfinger Debut Publik di Concorso D’Eleganza Villa D’Este

Irfan Laskito 14 Juni 2025
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
Copyright BisnisLife 2025 © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.
Go to mobile version