Lebaran 2024, Potensi Pergerakan Masyarakat Capai 193,6 juta Orang
BisnisLife.com – Kementerian Perhubungan bersama pemangku kepentingan lainnya mengadakan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024.
Pergerakan masyarakan secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyak 193,6 juta orang.
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Informasi didapat melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi telah mengadakan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hasil survei yang menunjukkan adanya tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat.
BACA:
Cara Masuk Gratis ke Ancol Selama Ramadhan
Digelar DJKA Kemenhub, KAI Dukung Program Motor Gratis s/d 18 April
Hasil survei ini sendiri telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan telah diinformasikan kepada pemangku kepentingan (stakeholder).
Seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN dan swasta.
“Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi.”
“Dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta,” papar Menhub di Jakarta, Selasa (12/3).
Menhub menyampaikan pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul.
Dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.
“Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol.”
“Hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan,” lanjut Menhub.
Hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu:
- Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang).
- disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang).
- Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang).
Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu:
- Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang).
- Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang).
- Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).
Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah:
- Kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta),
- Bus 19,4% (37,51 juta),
- Mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan
- Sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).
Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
- Tidak adanya COVID-19,
- Ekonomi keluarga,
- Cuti bersama,
- Liburan anak sekolah,
- Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi,
- Kondisi cuaca.
Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%).
Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).
Setiap tahun Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan selalu mengeluarkan survei potensi pergerakan masyarakat dalam masa angkutan lebaran.
Survei ini terbukti akurat memberikan potensi pergerakan masyarakat yang melakukan mudik dimana pada tahun 2023 jumlahnya mencapai 123,8 juta orang atau 45,67 persen.