Usus Sehat Bikin Anak Happy, Pilih Susu dengan Probiotik dan Bebas Sukrosa

Press Conference LACTOGROW “Bermain_ Stimulasi Penting untuk Dukung Si Kecil Tumbuh Aktif & Kreatif, LACTOGROW Hadirkan LACTOGROW PLAYWORLD di 5 Kota” , Kamis (24/4/2025). Foto/Istimewa
BisnisLife.com – Untuk menjaga kesehatan pencernaan, dr. Ariani menyarankan agar orang tua memberikan nutrisi yang mengandung probiotik.
Tidak banyak orang tua yang menyadari bahwa perilaku dan mood anak ternyata sangat dipengaruhi oleh kondisi pencernaannya.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dalam konferensi pers yang digelar oleh LACTOGROW di Jakarta pada Kamis, 24 April 2025.
Dalam acara tersebut, dr. Ariani menjelaskan bahwa kesehatan saluran cerna anak bukan hanya berkaitan dengan masalah fisik seperti sembelit atau diare.
Tetapi juga berperan penting dalam perkembangan emosional dan sosial anak. Konsep ini dikenal sebagai gut-brain axis, yakni hubungan antara sistem pencernaan dan otak.
“Banyak yang belum tahu bahwa usus kita disebut sebagai otak kedua. Jadi bukan cuma otak di kepala yang mengatur perilaku, tetapi juga kondisi usus sangat memengaruhi mood anak,” ujar dr. Ariani.
Menurutnya, jika saluran cerna anak terganggu, anak bisa menjadi mudah marah, cenderung tantrum, sulit bersosialisasi, bahkan kurang aktif saat bermain.
“Kita sering dengar, ‘Anaknya tantrum terus, pasti pola asuhnya kurang baik’. Padahal bisa jadi masalah utamanya ada di pencernaannya yang tidak sehat,” tambahnya.

Probiotik dan Prebiotik, Kunci Usus Sehat
Untuk menjaga kesehatan pencernaan, dr. Ariani menyarankan agar orang tua memberikan nutrisi yang mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang bermanfaat bagi saluran cerna.
Namun tidak cukup hanya memberikan probiotik, perlu juga diberikan prebiotik, yaitu serat pangan yang menjadi makanan bagi bakteri baik agar tetap hidup dan berkembang biak dalam usus.
“Sebaiknya kita berikan nutrisi yang mengandung probiotik agar mikrobiota usus anak seimbang. Idealnya, probiotik mengisi 85 persen dari total bakteri di usus.”
“Supaya probiotik ini bisa tumbuh dengan baik, dibutuhkan prebiotik. Salah satu contoh prebiotik adalah inulin, yang berasal dari serat pangan,” jelasnya.
Inulin, kata dr. Ariani, memiliki banyak manfaat, mulai dari membantu mencegah sembelit, menjaga keseimbangan mikrobiota usus, hingga mengurangi risiko kanker usus besar di kemudian hari.
Dengan saluran cerna yang sehat, tubuh anak dapat menyerap nutrisi dengan optimal, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memperbaiki mood dan perilaku.
Hati-Hati dengan Gula
Dalam kesempatan itu, dr. Ariani juga mengingatkan orang tua untuk memperhatikan komposisi gula pada produk susu anak.
Ia menyoroti sukrosa, jenis gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa, yang sering ditambahkan dalam produk susu formula.
“Kalau bisa, pilih susu yang sangat rendah atau bahkan tanpa sukrosa. Sukrosa memiliki indeks glikemik tinggi, yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat.”
“Ini berisiko untuk anak, terutama dalam jangka panjang karena bisa meningkatkan risiko diabetes,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sukrosa belum bisa langsung digunakan tubuh sebagai energi. Sukrosa harus dipecah terlebih dahulu menjadi bentuk paling sederhana, yakni glukosa dan fruktosa.
Setelah itu, baru bagian glukosa dapat diproses menjadi energi.
Sebagai alternatif yang lebih aman, dr. Ariani menyarankan untuk memilih susu dengan kandungan laktosa.
“Laktosa lebih stabil dalam menaikkan kadar gula darah, tidak se-ekstrem sukrosa. Jadi, pilihlah produk dengan kandungan gula alami yang lebih aman bagi metabolisme anak,” katanya.
Selain nutrisi, aktivitas fisik dan permainan juga menjadi komponen penting dalam tumbuh kembang anak.
Namun, menurut dr. Ariani, anak baru bisa aktif dan kreatif dalam bermain jika berada dalam kondisi yang sehat dan mood yang baik.
“Supaya anak aktif dan senang bermain, salah satu syarat utamanya adalah mereka harus dalam good mood. Dan mood itu sangat dipengaruhi oleh kesehatan pencernaan.”
“Jadi, kalau anak rewel, sering marah, atau terlihat lesu, jangan langsung disalahkan atau dimarahi. Bisa jadi ada masalah pada saluran cernanya,” ujarnya.
Mood yang baik akan mendorong anak untuk lebih ingin berinteraksi, bermain, dan belajar dari lingkungan sekitarnya.
Hal ini penting untuk perkembangan kognitif dan sosial mereka di usia dini.
Makanan Ultra-Proses: Musuh Usus Sehat
Dr. Ariani juga mengingatkan tentang bahaya makanan ultra-proses bagi anak.
Makanan jenis ini umumnya mengandung bahan tambahan, rendah serat, tinggi lemak dan gula, yang bisa merusak keseimbangan bakteri baik dalam usus.
“Kalau anak terlalu sering makan makanan instan, gorengan, atau makanan kemasan, maka keseimbangan mikrobiota ususnya akan terganggu.”
“Bakteri baiknya akan menurun, dan ini bisa berdampak ke segala aspek, dari pencernaan sampai perilaku,” jelasnya.

Menjaga kesehatan saluran cerna bukan hanya tentang menghindari sakit perut atau diare.
Lebih dari itu, pencernaan yang sehat adalah kunci bagi tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik secara fisik maupun emosional.
Dengan memberikan susu yang mengandung probiotik dan prebiotik, serta membatasi konsumsi gula terutama sukrosa, orang tua telah mengambil langkah besar untuk mendukung kesehatan pencernaan anak.
Ditambah dengan pola makan bergizi dan aktivitas fisik yang cukup, anak pun dapat tumbuh menjadi pribadi yang aktif, sehat, dan bahagia.
“Intinya, kalau usus sehat, anak bisa menyerap nutrisi dengan baik, mood-nya bagus, dan dia bisa bermain, belajar, serta bersosialisasi dengan optimal.”
“Ini semua berawal dari pilihan nutrisi yang kita berikan setiap hari,” tutur dr. Ariani.
Penyanyi dan public figure Aurel Hermansyah membagikan pengalamannya dalam memilih asupan terbaik untuk menunjang tumbuh kembang kedua putrinya.
Ia mengungkapkan keyakinannya terhadap manfaat susu pertumbuhan Nestlé LACTOGROW, yang menurutnya memiliki kandungan lengkap untuk mendukung perkembangan fisik maupun mental anak.
Aurel menyebut bahwa keputusannya memilih LACTOGROW sebagai susu harian putrinya didasarkan pada penjelasan dari para ahli gizi dan kesehatan anak yang ia temui dalam berbagai kesempatan.
“Saya yakin akan keampuhan susu ini, apalagi setelah mendapat penjelasan dari para ahli bahwa LACTOGROW mengandung Lactobacillus reuteri, probiotik yang sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan anak,” ujar Aurel.

Menurut Aurel, kesehatan pencernaan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan kebahagiaan anak saat beraktivitas.
Sejak rutin mengonsumsi LACTOGROW, ia merasakan perubahan positif dalam energi dan respons kedua anaknya saat bermain dan belajar.
Selain itu, Aurel juga mengapresiasi formula LACTOGROW yang tidak mengandung sukrosa (0g gula tambahan), yang menurutnya sangat penting dalam membentuk pola makan sehat sejak dini.
“Buat saya, penting sekali memilih produk yang bukan hanya enak, tapi juga sehat dan aman dikonsumsi jangka panjang.”
“Dan LACTOGROW memenuhi semua itu,” tambahnya.
Sebagai ibu muda yang aktif dan peduli terhadap tumbuh kembang anak, Aurel juga mengajak para orang tua lainnya untuk lebih cermat dalam memilih nutrisi yang tepat bagi buah hati mereka.
Baginya, kombinasi antara nutrisi seimbang dan stimulasi dari luar seperti bermain bersama anak, adalah kunci utama dalam membentuk generasi sehat, cerdas, dan bahagia.
Untuk artikel lainnya, lihat terus BisnisLife.com dan Instagram BisnisLife.