Ilustrasi sakit perut atau asam lambung nyeri dada

Ilustrasi Nyeri Dada. Sumber: Pexels.

BisnisLife.com – Asam lambung yang naik dari perut ke kerongkongan dengan rasa nyeri dada seolah terbakar, mungkin itu gejala asam lambung yang naik.

Gangguan pencernaan ini tergolong ringan dan tidak mengancam jiwa, tapi dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Agar bisa mengatasi sebelum penyakit ini berkembang lebih lanjut, ketahuilah ciri asam lambung yang naik, dari dr Rina Angela Dokter Umum dari Primaya Hospital Betang Pambelum.

Kenali Asam Lambung

Asam lambung naik adalah salah satu penyakit yang paling umum di dunia.

Di dunia medis, sebutannya adalah penyakit refluks gastroesofagus atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Refluks gastroesofagus sebenarnya adalah mekanisme normal untuk mencegah penumpukan cairan berlebih di lambung yang biasanya terjadi setelah makan.

Dalam proses ini, ada gerakan mundur isi lambung ke kerongkongan. Hampir setiap orang pasti pernah mengalaminya, dari bayi hingga orang dewasa.

Adapun GERD terjadi ketika mekanisme GERD muncul dalam frekuensi dan/atau dengan volume yang tak normal.

Kondisi ini juga biasanya muncul sebagai gejala yang mengganggu, seperti mulas dan regurgitasi alias naiknya isi lambung ke kerongkongan bahkan sampai ke mulut.

Termasuk makanan dan asam lambung. Karena itulah GERD kerap disebut asam lambung oleh masyarakat awam.

Asam lambung adalah semacam cairan yang terdiri atas natrium klorida, kalium klorida, dan asam klorida yang berada di dalam lambung.

Asam lambung memiliki fungsi dalam sistem pencernaan untuk menghancurkan atau mencerna makanan sehingga zat gizinya lebih mudah diserap tubuh.

Ketika asam lambung naik sampai menyentuh kerongkongan, akan muncul sensasi terbakar di dada dan/atau leher.

Jika sering naik, asam lambung bisa menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan di atas lambung, terutama lapisan kerongkongan.

GERD ditandai dengan seringnya asam lambung naik dari lambung. Pemicunya adalah masalah pada cincin otot di antara saluran esofagus dan lambung.

Cincin ini disebut sfingter esofagus bawah (lower esophageal sphincter/LES).

Normalnya, LES akan membuka sehingga makanan bisa masuk ke lambung, kemudian menutup agar makanan itu tidak naik lagi.

GERD terjadi ketika LES lemah atau tidak bisa menutup seperti seharusnya sehingga isi lambung kembali naik.

Ciri-ciri Asam Lambung Naik itu Seperti Apa?

Ciri asam lambung naik yang utama adalah sensasi terbakar di dada alias heartburn, terutama setelah makan dan saat berbaring

Sebagian besar orang pasti pernah mengalami heartburn. Bagi orang yang terkena GERD, intensitas dan frekuensi heartburn tak seperti biasanya.

Selain itu, kerap ada gejala lain yang menyertai. Misalnya mulut terasa asam dan pahit karena isi lambung yang naik hingga ke ujung mulut.

Kemudian baru makan sedikit sudah berasa kenyang, kerap mengeluarkan sendawa, leher terasa sakit, perut mulas atau mual, banyak air liur, bau mulut, dan batuk kering.


BACA:


Apa yang Dirasakan Saat Asam Lambung Naik?

Pengalaman yang dirasakan setiap orang ketika asam lambungnya naik bisa berbeda-beda. Selain sensasi terbakar di dada, biasanya orang merasakan hal-hal berikut ini:

  1. Nyeri dada
  2. Mual atau mulas
  3. Bersendawa
  4. Sensitif terhadap jenis makanan tertentu
  5. Sulit menelan makanan
  6. Seperti ada benjolan di kerongkongan
  7. Batuk terus-menerus
  8. Suara serak
  9. Tenggorokan terasa sakit atau terbakar
  10. Asma
  11. Muntah
  12. Sulit tidur di malam hari

Apa Saja Keluhan Asam Lambung?

Orang yang datang ke rumah sakit dan ternyata mengalami asam lambung naik biasanya memiliki keluhan yang hampir sama. Di antaranya:

  1. Perut terasa begah atau kepenuhan sehingga tidak nyaman
  2. Nyeri di sekitar ulu hati
  3. Perut kembung
  4. Kerap bersendawa
  5. Mulut mengeluarkan bau tidak sedap
  6. Mual hingga muntah, kadang bercampur darah
  7. Susah tidur
  8. Kesulitan menelan
  9. Berat badan turun tanpa penyebab jelas
  10. Feses berwarna gelap
  11. Kerap buang angin
  12. Sering merasa kecapekan

Apa Perbedaan Asam Lambung dan Sakit Maag

  • Meski sama-sama terjadi pada lambung, ada perbedaan yang cukup signifikan antara penyakit asam lambung dan maag. Salah satunya GERD terjadi karena masalah cincin otot esofagus yang menyebabkan isi lambung naik ke atas. Sedangkan maag muncul ketika terjadi iritasi pada dinding lambung. Ada sejumlah penyebab iritasi lambung, seperti luka pada lambung, infeksi bakteri, peradangan lambung, dan GERD itu sendiri.
  • Kemudian dari sisi gejala, orang yang menderita maag paling sering mengeluhkan nyeri atau perih di ulu hati sebagai gejala utama. Tidak ada sensasi terbakar pada dada layaknya GERD. Tidak ada pula regurgitasi, kerongkongan seperti terganjal sesuatu, dan sulit menelan yang kerap muncul sebagai gejala asam lambung naik.
  • Perbedaan lainnya ada pada sumber penyakit. GERD karena masalah pada sfingter esofagus bawah. Sedangkan maag murni berkaitan dengan organ lambung. Pengobatan maag pun berbeda dengan asam lambung. Penderita maag mendapat obat sesuai dengan penyebabnya. Adapun penanganan pasien asam lambung difokuskan pada perbaikan atau peningkatan fungsi cincin otot esofagus.

Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik

  • Ketika merasa asam GERDyang ditandai dengan heartburn, jangan panik. Hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah berbaring dengan bantal atau benda apa pun yang bisa membuat posisi kepala lebih tinggi. Tujuannya adalah asam lambung tidak terus naik sehingga bisa mencegah luka pada kerongkongan.
  • Kedua, atur pernapasan agar tubuh lebih rileks. Bila Anda khawatir hingga merasa stres, lambung akan bekerja lebih keras dan bisa menambah risiko kesehatan lain. Kalau sudah merasa tenang, minumlah air hangat secara perlahan untuk meredakan sensasi terbakar.
  • Jika merasa ingin muntah, jangan ditahan. Sebaiknya keluarkan saja semuanya agar merasa lebih nyaman. Setelah muntah, tunggu kira-kira 30-60 menit untuk mengisi kembali perut dengan makanan meski sedikit. Jika telah merasa lebih baik, sebaiknya langsung kunjungi dokter untuk memeriksakan diri.

Kapan Harus ke Dokter?

  • Asam lambung tidak mematikan. Tapi, dalam jangka panjang, penyakit ini bisa memicu komplikasi penyakit lain yang lebih serius, terutama peradangan, iritasi, atau pembengkakan esofagus. Karena itu, akan jauh lebih baik bila segera menghubungi dokter bila merasa ada gejala asam lambung naik setiap hari, khususnya seusai makan dan pada malam hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *